Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Maja Tirta milik Pemkot Mojokerto mengambil ancang-ancang untuk menaikan tarif, karena selama ini pendapatannya tidak cukup untuk menutup biaya produksi.
Iewan Prasetyo Direktur PDAM mengatakan, rencana menaikkan tarif ini akan dipakai sebagai opsi terakhir untuk menekan kerugian. “Biaya produksi dan pendapatan kita tak seimbang, bahkan jauh lebih besar ongkos produksinya,” keluhnya, setelah acara Sosialisasi Program Kebijakan Terkait BUMD di Kota Mojokerto.
Kata Iewan, selama ini biaya produksi PDAM Maja Tirta mencapai Rp 400 juta, sementara pendapatan bruto hanya 230 juta. “Jumlah ini belum dipotong untuk gaji 37 karyawan yang ada.” Tambahnya.
Untuk memenuhi target impas atau BEP minimal dengan 7.500 pelanggan dan saat ini hanya 4.900 pelanggan. “Memang kenaikan tarif ini opsi terakhir, sekarang kita mengupayakan pelanggan bisa naik menjadi 8.500 pelanggan.” Terangnya.
Seperti diketahui, kondisi PDAM Kota Mojokerto dinilai Dewan amburadul dan perlu perombakan total, hingga akhirnya menunjuk Iewan sebagai direktur baru melalui proses lelang jabatan, harapannya Iewan bisa mengatasi masalah yang selama ini membelit PDAM Maja Tirta milik Pemkot Mojokerto.(sma)
Baca juga :