PKL Benpas Mojokerto Dideadline 10 Pebruari Harus Pindah

Kerahkan Pol PP untuk sterilisasi PKL

Disperindag Kota Mojokerto mencium adanya ogah-ogahan bagi PKL Benpas untuk menempati lokasi penampungan yang baru. Meski diharapkan dalam bulan Januari sudah boyongan tapi kenyataannya hingga masuk awal Pebruari belum ada tanda-tanda tempat itu akan ditempati.

Ruby Hartoyo, Kepala Disperindag Kota Mojokerto kepada suaramojokerto.com menyampaikan, para pedagang sudah diberi deadline paling lambat tanggal 10 Pebruari harus sudah pindah ke lokasi penampungan.

“Sekarang ini para pedagang masih ada waktu 10 hari lagi untuk persiapan, seperti memasang sekat di stand masing-masing, juga memasang instalasi listrik,” ungkapnya.

Ruby juga mengatakan, per tanggal 10 pebruari nanti di lokasi sentra PKL yang bekas terbakar harus sudah bersih dari pedagang, “kita akan menggandeng satpol PP untuk menertibkan PKL yang masih bandel tidak mau segera pindah,” tambahnya.

Sementara mengenai kekhawatiran para pedagang soal tempat penampungan yang rawan banjir dan genangan air, kata Ruby, pihak paguyuban sudah berencana akan meninggikan tanggul dan bibir sungai dan Disperindag juga akan koordinasi dengan instansi terkait untuk segera mencari solusi.(sma)

paguyuban sudah mengundi stand

(Benpas) sampai saat ini belum ditempati, dilokasi masih terlihat kosong melompong tidak ada tanda-tanda persiapan akan pindah.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, Pengurus Paguyuban sudah mengundi lokasi stand masing-masing pedagang, selanjutnya pedagang diminta membuat sekat atau pembatas antara stand yang satu dengan lainnya.

Warsidi, pedagang pakaian di Sentra PKL Benpas mengatakan, undian stand memang sudah dilakukan sekarang diserahkan ke pedagang untuk membenahi lokasi standnya masing-masing.

“Belum dipastikan kapan akan ditempati, tapi setelah diundi semua pedagang diminta segera memasang sekat danbenahi standnya, setelah itu akan dipasang instalasi listriknya,” ungkapnya.

Warsidi juga mengatakan, untuk pembebahan memang dibutuhkan uang yang tidak sedikit, karena harus mensetting etalase dan interior juga pelindung kalau ada hujan deras. “kapan saja disuruh pindah kita siap, tapi memang butuh biaya yang lumayan banyak untuk membuat sekat dan macam-macam, ya nilainya masih jutaan,” ungkapnya.

Sementara mengenai kekhawatiran pedagang ketika pindah ke tempat penampungan di selatan Jalan Benpas, baik Warsidi maupun beberapa pedagang lainnya menyatakan kalau lokasi penampungan pedagang ini terlalu pendek dan rawan banjir.

“sungai di selatan jalan itu kalau hujan deras sering meluap mas, kalau tidak diatasi otomatis air akan masuk ke stand para pedagang,” ungkap Warsidi yang diamini pedagang lainnya.

Para pedagang berharap, pemerintah mencarikan solusi untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan genangan air disekitar lokasi penampungan sementara PKL Benteng Pancasila.(sma)

Baca juga :