Pengerukan Kali Sadar Mojokerto Dimulai, Sedimennya Mangkrak

proyek BBWS senilai Rp 350 miliar

Proyek pengerukan Kali Sadar Mojokerto senilai Rp 350 tahun hingga untuk jangka waktu hingga tahun 2019 sudah mulai dikerjakan, namun spoilbank atau tempat penampungan sedimennya masih belum siap, akibatnya sedimen menumpuk disebelah tanggul.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, menumpuknya sedimen ini terlihat di sepanjang aliran Kali Sadar di kawasan Meri-Tropodo Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto. Hasil kerukan dua eksavator yang beroperasi di Kali Sadar berupa tanah itu diletakkan berhimpitan dengan tanggul di sisi selatan.

Sedimen Kali Sadar diprediksi mencapai ribuan meter kubik dan hingga saat ini belum didistribusikan ke spoilbank yang rencananya berada di aset Pemkot di kelurahan Gunung Gedangan.

Sebelumnya, Harlistyati, Kepala Bappeko mengatakan, Pemkot Mojokerto sangat mendukung pengerukan Kali Sadarbyang dilakukan BBWS, karena dianggap sebagai solusi menangani banjir, ’’Pemerintah Kota Mojokerto sangat mendukung program ini,’’ katanya.

Mengenai penyediaan lahan spoilbank, kata Harlis, Pemkot sudah menyiapkan dua opsi lahan yang penentuan lokasinya diserahkan ke tim Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).(sma)

Baca juga :