Ratusan petani di Trowulan, Mojokerto secara swadaya memperbaiki tanggul sungai Watu Kucur yang jebol di Desa Beloh sejak tahun lalu, karena selama ini hanya dijanjikan oleh pihak Dinas Pengairan Kabupaten Mojokerto.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, akibat jebolnya tanggul ini berdampak pada produktivitas hasil pertanian yang menurun drastis, karena selama ini sangat bergantung pada irigasi dari sungai tersebut.
Saludi 55, seorang petani asal desa beloh mengatakan, sejak jebolnya tanggul akibat bencana banjir pada 20 Desember 2017 lalu sampai saat ini belum ada tanggapan dari pemerintah. “Kan sebentar lagi musim tanam, akhirnya masyarakat punya inisiatif untuk membangun sendiri agar sawah petani bisa ditanami,” ungkapnya.
Saludi juga mengatakan, dana untuk perbaikan tanggul ini merupakan murni dari swadaya masyarakat dari hasil patungan para petani, karena kalau tidak dilakukan petani bisa berpotensi gagal panen.
Sementara daerah yang terdampak akibat jebolnya tanggul Sungai di beloh, Trowulan ini diantaranya Desa Beloh, Wonorejo, Jatipasar, Trowulan dan Desa Temon kejagan , Tawang sari dan Balong Wonosari, semua masuk wilayah kecamatan Trowulan.(sma)
Baca juga :