Puluhan Karyawan Toserba Warna-warni mendatangi kantor Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Diskoumnaker) Kota Mojokerto, Senin (25/06). Mereka mengadukan nasibnya yang tidak jelas pasca Toserba tempat bekerjanya dibakar oleh pemiliknya sendiri.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, dari 75 karyawan Toserba Warna-warni, 28 karyawan diantaranya mendatangi Diskoumnaker untuk mengadukan nasibnya dan sebagian diterima langsung Hariyanto Kepala Diskoumnaker Kota Mojokerto.
Wahyuni (36), salah satu karyawan toserba Warna-warni mengatakan, pasca kebakaran semua karyawan warna warni kebingungan dan nasibnya tidak jelas, bahkan sebagian karyawan juga mengaku belum diberi THR.
Kata Wahyuni, kedatangan ke Diskoumnaker ini untuk meminta kejelasan dan menuntut hak-hak karyawan dan meminta agar pemilik toko bertanggung jawab terhadap nasib karyawannya, termasuk soal pesangon.
Menyikapi hal ini, Hariyanto, Kepala Diskoumnaker Kota Mojokerto mengatakan, pihaknya akan menampung keluhan karyawan dan berupaya untuk menjembatani penyelesaian hak karyawan.
“Kita akan berupaya membantu menyelesaikan masalah ketenagakerjaannya, tentunya akan koordinasi pihak kepolisian untuk memediasi karyawan dan pemilik toko,” ungkapnya.
Hariyanto juga berharap pihak pemilik warna-warni mematuhi aturan sesuai undang-undang ketenagakerjaan. “Hak-hak karyawan tetap harus dipenuhi sesuai UU Ketenagakerjaan, termasuk karyawan yang belum menerima THR akan kita hitungkan,” tambahnya.
Seperti diketahui, Toserba Warna-warni Mojokeryo pada H-1 lebaran dibakar sendiri oleh pemiliknya dengan harapan mendapat klaim asuransi sebesar Rp 20 miliar. Namun modus membakar toko sendiri ini diungkap Polres Mojokerto Kota hingga David, pemilik Toserba Warna-warni diringkus bersama 3 pelaku lainnya dan ditetapkan sebagai tersangka.(sma)
Baca juga :