Sebanyak 1.336 jamaah haji asal Mojokerto mulai menjalani prosesi puncak haji atau yang dikenal dengan prosesi Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Minna). Seluruh jamaah haji dari berbagai negara berkumpul di Padang Arafah untuk menjalani wukuf yang merupakan rukun haji. Wukuf menjadi bagian yang paling penting dalam proses ibadah haji, bahkan mereka yang sakit pun harus dibawa dengan ambulan untuk menjalani safari wukuf.
H Olik, dari KBIH Al Rahmah di Kloter 76 kepada suaramojokerto.com melaporkan, semua jamaah asal Mojokerto sudah berada di Arafah sejak Minggu (19/08) sekitar pukul 12:00 WAS. Rombongan diangkut dengan bus yang disediakan pemerintah RI.
“Sekarang kita sudah berada di Arafah mas, sempat ada angin kencang dan menerjang tenda-tenda. Namun setelah Maghrib sudah aman,” ungkapnya, Senin dini hari (20/08).
Sementara cuaca di Arab Saudi di musim haji kali ini terbilang cukup terik. Suhu disiang hari berada di kisaran 47 derajat celsius, suhu akan turun pada sore dan malam hari. Namun di tenda-tenda yang ada di Padang Arafah sudah disiapkan kipas pendingin berupa kipas yang tersambung dengan air es, sehingga mengurangi panasnya cuaca.
Di Padang Arafah, sebagian besar jamaah melakukan kegiatan mengaji, bersholawat dan berdzikir sembari menunggu puncak wukuf yang bertepatan dengan waktu shalat dhuhur yang dilanjutkan dengan mendengar khutbah wukuf.
Setelah itu, pada sore dan malam hari semua jamaah diboyong ke Muzdalifah dengan menggunakan bus. Di Muzdalifah ini jamaah melakukan mabit (bermalam) di tanah lapang dan mencari batu krikil sebagai persiapan lempar jumroh di Minna.(sma/udi)
Baca juga :