Angka pencurian listrik di Mojokerto dinilai masih cukup tinggi, mencapai hampir 150 ribu pelanggan. Hal itu disampaikan Dwi Alfan Manajer PLN Area Mojokerto yang membawahi wilayah Kota dan Kabupaten Mojokerto, Jombang, Nganjuk dan Kediri.
Menurut Alfan, akibat pencurian listrik ini PLN di Mojokerto mengalami kerugian yang cukup signifikan, mencapai 5,99 juta KWh atau senilai Rp 5,94 miliar. “Hingga akhir Agustus tahun ini, sudah merazia 73.431 pelanggan dan menemukan 3.747 pelanggan yang melanggar,” ungkapnya.
Sementara pelanggar terbanyak ditemukan di UPJ Rayon Mojokerto Utara sebanyak 751 pelanggan, berikut datanya :
1. Rayon Mojokerto Utara, sebanyak 751 pelanggan
2. Rayon Warujayeng, sebanyak 525 pelanggan
3. Rayon Jombang, sebanyak 497 pelanggan
4. Rayon Ploso sebanyak 420 pelanggan
5. Rayon Pacet sebanyak 438 pelanggan
6. Rayon Mojosari sebanyak 290 pelanggan
7. Rayon Nganjuk sebanyak 262 pelanggan
8. Rayon Kertosono sebanhak 201 pelanggan
9. Rayon Ngoro sebanyak 201pelanggan
10. Rayon Mojoagung sebanyak 162 pelanggan.
Masuh kata Alfan, sepanjang tahun 2018 pihaknya ditargetkan melakukan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) terhadap 149.390 pelanggan yang terindikasi mencuri listrik wilayah PLN Area Mojokerto.(fam/udi)