Pol PP Mojokerto Bongkar Paksa Bangunan Liar Di Atas Saluran Air
Antisipasi Banjir Jelang Musim Hujan
Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas saluran air di wilayah Kota Mojokerto harus siap-siap hengkang, kalau tidak ingin dibongkar Satpol PP. Karena saat ini, polisi pemda ini sedang bersih-bersih kawasan yang berpotensi sebagai penyebab banjir.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, razia bangunan liar (Bangli) di atas saluran air ini dimulai Kamis (27/09) kemarin dan akan dilanjutkan bersama tim gabungan TNI/Polri dan Dinas Perhubungan.
Sejumlah warung dan bedak tempat berjualan yang bertengger diatas sungai langsung dibongkar paksa, karena sebelumnya sudah diberi peringatan tapi tidak diindahkan. Diantaranya di jalan Mpunala dan Jalan Cinde Prajurit Kulon.
Hatta Amrullah, Kabid Ketentraman dan Ketertiban (Kabid Trantib) Satpol PP Kota Mojokerto mengatakan, penertiban warung di atas saluran air ini untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan. “Sebelumnya kita sudah memperingatkan agar mereka membongkar sendiri, sebelum musim hujan datang,” ungkapnya.
Hatta juga mengatakan, alasan pembongkaran ini karena tempat dagang mereka di atas saluran air dan mengganggu kegiatan pengerukan. ’’Wajar kalau ada yang tidak terima. Tapi, kami sudah sosialisasi. Kami berharap semua pihak dapat saling menghargai,’’ terangnya.
Sementara sejumlah pedagang mengaku siap membongkar sendiri, sehingga Satpol PP menyita kartu identitasnya sebagai jaminan kesanggupannya. “Kalau mereka tetap tidak membongkar, ya nanti akan kita bongkar paksa,” tegasnya.
Data yang dihimpun suaramojokerto.com, ada 14 KTP pedagang yang disita, juga 6 tabung gas LPG 3 kg, 6 buah payung dagang, mesin penggiling tebu dan gedeg bambu 20 buah. Semua barang yang disita diamankan di kantor Satpol PP Kota Mojokerto.(sma/udi)
Baca juga :