Berkedok Ustadz, Spesialis Curanmor di Mojokerto Diringkus

Tiga Pelaku Fitangkap, Berkasi di 7 Lokasi

Polres Mojokerto kota berhasil membongkar aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan modus penipuan menyamar sebagai ustadz. Untuk memperdayai korbannya, pelaku juga mengajak sholat berjamaah.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, komplotan tindak pidana penipuan sekaligus penadah sepeda motor ini diantaranya M.Sholeh Junaidi (34)Ainur Rozi (32) dan Parmudi (38) warga Desa Panggih, Kecamatan Trowulan, Mojokerto.

Kasatreskrim Polresta
Mojokerto, AKP Suhariyono mengatakan, dari tangan ketiga tersangka petugas menyita dua unit sepeda motor sebagai barang bukti. “Ketiga tersangka sudah kami tahan dan sekarang masih dalam penyelidikan,” ungkapnya.

Kasatreskrim juga mengatakan, penangkapan tersangka ini berawal dari laporan korban Ilyas, warga asal Terusan, Kecamatan Gedeg, Selasa (23/10) yang ditipu dengan modus diajak ikut pengajian. “Korban didoktrin akan mendapat banyak kesulitan dalam hidupnya, sehingga diajak ikut pengajian dan dijanjikan akan mendapat uang Rp 150 juta,” tambahnya.

Untuk meyakinkan korbannya, pelaku Sholeh meminta korban pulang dan ganti pakai muslim dan membawa motor yang di dalamnya ada bagasi untuk menyimpan uang. “Korban diajak bertemu di Masjid Agung Al Fattah, Alun-alun Mojokerto.

Tidak hanya itu, ketika bertemu, korban juga diajak sholat berjamaah dhuhur di masjid setelah itu korban diajak keliling di beberapa lokasi di Mojokerto. Tepat di depan Musholla Al Ihlas di Lingkungan Bancang, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari pelaku mulai beraksi dengan meminjam motor korban. “Sepeda motor korban dipinjam tersangka dengan dalih mengambil uang di ATM ” kata Suhariyono.

Setelah ditunggu lama tidak kembali, korban sadar kalau sudah ditipu dan akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi. Dan dalam waktu tmyang tidak lama, petugas berhasil meringkus M Sholeh, juga dua pelaku yang berperan menjadi penadah motor hasil penipuan tersebut.

Hasil penyelidikan pihak kepolisian, ternyata M Sholeh merupakan spesialis penipu dengan modus menyamar sebagai ustadz. Dia sudah beraksi di 7 lokasi, baik di Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Madiun, dan
Ngawi. “Total tempat kejadian perkara ada tujuh. Tidak hanya motor saja, tapi juga uang tunai,” pungkasnya.

Selain menahan tiga tersangka, Polisi juga mengananjan barang bukti berupa uang Rp 1,7juta dan motor Honda Vario warna abu-abu nopol S 5041 OL
disita dari tangan Sholeh, uang Rp 550 ribu dari Ainur Rozi, dan sepeda motor Honda Beatstrip hijau nopol w 3745 MQ disita dari Parmudi.(sma/udi)

Baca juga :