Lembaga sekolah dari tingkat SD hingga SMA/SMK di Kabupaten Mojokerto baik negeri maupun swasta, hampir semuanya krisis guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Mustain Rozaq – Kasi Pendidikan Agama Islam, Kemenag Kabupaten Mojokerto mengatakan, rata-rata sekolah yang kekurangan guru PAI karena banyak yang pensiun. ”Sejak 2017 hingga 2019 sudah ada 70 guru PAI yang pensiun,” tandasnya.
Meski puluhan guru agama pensiun telah mengajar, tapi belum ada penambahan satu pun guru agama, baik SD, SMP hingga SMA/SMK.
Kata Mustain, jumlah lembaga pendidikan yang terdapat guru PAI mencapai 588 sekolah, yakni SD, SMP, SMA dan SMK negeri maupun swasta. ”Dari jumlah sekolah itu, sekarang yang masih aktif mengajar tercatat menyisakan 233 guru PAI,” imbuhnya.
Menurutnya, untuk solusi sementara, saat ini banyak lembaga pendidikan yang mata pelajaran PAI dicover guru yang notabene tidak memiliki kompetensi di bidangnya. ”Yang penting bisa ngajar pelajaran PAI, walaupun guru olahraga,’’katanya.
Pemkab Mojokerto sebelumnya telah menerbitkan larangan pengangkatan guru honorer baru. Meski sudah beberapa kali mengajukan tambahan guru PAI, baik ke Dinas Pendidikan maupun Bupati, namun hasilnya masih nihil.
”Tapi gimana lagi, kami pasrahkan ke bupati saja, gimana baiknya. Yang penting Kemenag sudah berusaha agar setiap lembaga ada guru PAI yang kompeten,’’ pungkasnya. (adm/ats)
Baca juga :