Aksi Curanmor di Mojokerto Marak, Yamaha N-Max Disikat, Ada Pelaku Emak-Emak

Foto : Ilustrasi Curanmor

Kasus Pencurian Sepeda Motor (Curanmor) lagi-lagi terjadi di Mojokerto. Kali ini, pelakunya terekam CCTV saat melakukan aksinya yakni membawa kabur sepeda motor di salah satu toko Sembako.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, kasus curanmor ini terjadi di toko sembako milik Bakhtiar Fatoni (34) warga Dusun Losari, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto. Motor milik korban berjenis Hoda Supra 125 bernopol S 6590 QR amblas digondol maling.

Fatoni mengaku, saat itu kunci masih menempel di kendaraannya yang terparkir di teras toko. Bahkan dalam rekaman CCTV, pencurian itu terjadi dalam waktu singkat, “ Baru saja saya parkir 10 menit, motor sudah hilang,” terangnya.

Motornya baru diparkir sepulang dari rumah kerabat. Awalnya Fatoni tidak mengira jadi korban. Selain kondisi toko sedang buka, juga sedang banyak pembeli. “ Memang, saya lupa mencabut kunci motor, terburu-buru melayani pembeli,” katanya.

Fatoni juga mengatakan, pencurian yang terjadi di sekitar toko miliknya bukan yang pertama, namun sudah terjadi sebanyak 7 kali. Sebelumnya pencurian dilakukan oleh emak-emak yang terekam CCTV. Termasuk para pelaku juga pernah membawa kabur sepeda angin milik anaknya dan seorang warga. “ Sudah berulang kali lapor juga. Tapi, sampai sekarang belum ada yang terungkap,” sesalnya.

Sementara itu, kasus curanmor juga menimpa warga yang lain. Salah satunya Amir Wahyudin, warga Desa  Seduri, Kecamatan Mojosari. Motor Yamaha N-Max nopol S 4768 TF milk anggota TNI itu juga hilang pada awal Juli lalu.

Ipda Tri Hidayati, Paurbag Humas Polres Mojokerto mengatakan, kebetulan motor sedang diparkir di garasi. “ Korban baru mengetahui sekitar pukul 06.00 WIB,” tandasnya.

Awalnya, korban sedang membukakan pintu tamu dan terkaget setelah gembok pintu gerbang rusak dan terbuka. “ Korban mengalami kerugian Rp 30 juta,” tandasnya. (adm/ats)

Baca juga :