Polres Mojokerto menerima aduan terkait aksi dugaan pengeroyokan anak dibawah umur yang terjadi di salah satu Ponpes (Pondok Pesantren).
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, dugaan aksi pengeroyokan itu terjadi di salah satu ponpes yang ada dikawasan Kecamatan Sooko, Mojokerto pada Rabu lalu (24/07/19) sekitar pukul 15.00 WIB.
AKP Muhammad Sholihin Fery, Kasatreskrim Polres Mojokerto mengatakan, orang tua korban sudah melapor pada 30 Juli lalu. ” Korban berasal Dari Kecamatan Trowulan Mojokerto, dan kasus ini dilaporkan pada polisi 30 Juli kemarin oleh orangtuanya,” terangnya, Senin (5/8/19).
Fery mengatakan, aksi pengeroyokan itu berawal saat korban berusaha membangunkan para santri lain di kamar dengan menggunakan botol air mineral yang diisi dengan kerikil.
” Penyebabnya hanya karena para terduga pelaku ini kesal, karena saat dibangunkan oleh korban, dengan menggunakan botol air mineral yang diisi dengan kerikil,” jelasnya.
Saat dibangunkan, para terduga pelaku berinisial AP (16) dan santri lain tidak terima dan langsung memegang leher korban, kemudian memukuli wajahnya sebanyak dua kali.
Saat itu terduga pelaku lain berinisial AA dan HD turut memukul bagian kepala belakang korban sebanyak satu kali dan menyentil telinga sebanyak satu kali.
Akibatnya, korban mengalami luka benjol dibagian wajah, tepatnya di atas hidung dan mata sebelah kanan. Tidak terima atas perlakuan ini, orang tua korban melaporkan kepada Polres Mojokerto.
” Ini masih kita tangani. Saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan pemanggilan saksi-saksi,” tandasnya. (sma/adm)
Baca juga :