Kondisi Lapas klas II B Mojokerto yang berada di Jalan Taman Siswa kini sudah sangat overload. Lapas yang hanya menampung 334 orang ini sekarang ditempati 727 napi dan tahanan.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, dari 727 penghuni Lapas klas II B Mojokerto, 307 orang adalah narapidana sedangkan 399 orang tahanan.
Plt Kepala Lapas Klas IIB Mojokerto, Tendi Kustendi mengatakan, jumlah penghuni Lapas memang dua kali lebih banyak dibanding fasilitasnya. Hal inilah yang berpotensi menimbulkan kerusuhan.
“Memang kondisinya sudah overload. Kekhawatiran adanya kerusuhan etap ada. Namun kita berupaya untuk mengendalikan situasi dan kondisi di dalam Lapas. Kita juga melakukan setiap tugas sesuai dengan SOP, dan Alhamdulillah tetap aman,” ungkapnya.
Tendi Kustendi juga mengatakan, overloadnya penghuni Lapas secara otomatis berdampak pada jumlah sipir yang bertugas. Karena dalam 1 shift hanya 10 orang penjaga.
“Rasionalnya 1 orang sipir melakukan pengawasan terhadap 50 orang narapidana atau tahanan,” tambahnya.
Keterbatasan jumlah sipir dan banyaknya penghuni lapas juga berpengaruh pada pengendaliannya. Salah satunya peredaran narkoba dan berpotensi menimbulkan kerusuhan.
“Kami selalu berupaya memberikan hak-hak warga binaan dengan baik, seperti makan, hak beribadah, mandi dan lain sebagainya. Selain itu kami selalu mengingatkan petugas untuk bersikap baik dan sesuai dengan SOP,” tegasnya.
Namun Tendi juga berharap akan adanya perhatian khusus atas kondisi Lapas saat ini dengan upaya memberikan tambahan bangunan untuk Lapas Klas IIB Mojokerto.
“Kami ini kan dua fungsi, sebagai rumah tahanan dan lembaga permasyarakatan. Harapannya sebenarnya bisa adanya penambahan pembangunan Lapas,” pungkasnya.(sma/udi)
Baca juga :