Perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2019 mencapai Rp 500 miliar lebih. Hal itu disampaikan oleh Didiek Safiqo Hanim, Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Mojokerto.
Laporan ini disampaikannya pada malam gathering evaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2019, yang dihadiri Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Selasa (27/8) di Royal Hotel Trawas.
Menurut Didiek, perolehan PAD itu tercatat hingga 26 Agustus 2019. “PAD tertinggi dihasilkan oleh BPKAD yang terealisasi sebesar Rp 7.255.700.00 dari target Rp 9.754.969.990. Juga ada dari kecamatan yakni Mojosari, yang terealisasi sebesar Rp 2.219.674.233 dari target Rp 3.841.864.990. Data perolehan ini tercatat sampai dengan tanggal 26 Agustus 2019,” kata Didik.
Sementara itu, Pungkasiadi, Wabup Mojokerto mengatakan, seluruh OPD diminta untuk terus mengejar target PAD. “Target PAD kita untuk tahun 2019 adalah Rp 500 miliar lebih. Pada PAPBD 2019 ini, akan kita naikkan lagi targetnya menjadi Rp 515 miliar lebih. Kita masih bisa meningkatkannya dengan potensi yang ada. Namun terkait anggaran, kita masih tergantung dari Pusat,” terangnya.
Wabup juga mengimbau, agar kinerja pemungutan PBB-P2 lebih ditingkatkan. Mengingat realisasi penerimaan PBB-P2 buku I, II, dan III masih mencapai 43,69%. “Target PAD harus terpenuhi, minimal 100 persen. Sehingga bisa menopang pembiayaan pembangunan daerah demi kesejahteraan masyarakat,” semangat wabup.
Sekedar informasi, kegiatan ini juga dihadiri Assisten Pemerintahan dan Kesra, kepala OPD, serta camat se-Kabupaten Mojokerto. (sma/adm)
Baca juga :