Siswi SMP di Mojokerto Didiagnosis Terkena Kanker Tulang, Begini Kondisinya

Silfi Qumairoh (14) seorang anak yang masih kelas dua SMP di Mojokerto didiagnosa oleh dokter telah mengidap kanker tulang lutut kanan. Akibatnya, dia hanya bisa berbaring ditempat tidur.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, Silfi hanya bisa tidur di ruang tamu rumahnya. Ranjang di ruang tamu itu juga menjadi tempat tidur Silfi bersama ayah, ibu dan adiknya yang berusia 10 tahun.

Silfi merupakan anak pertama dari pasangan Faizin Laili Agustin (36) dan Muhammad Gozali (37) asal Dusun Kedungmaling, Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Akibat penyakit yang diderita, Silfi tak bisa lagi mengikuti jam pelajaran sejak April 2019. Bahkan berat badannya juga hanya 35 kg dan rambut di kepalanya hampir habis, karena efek kemoterapi yang sedang dijalani.

Dia juga mengeluh sakit pada punggung bagian bawah saat duduk. Sehingga untuk makan dan minum, harus dibantu oleh ibu dan bibinya. Selan itu dia juga memakai pampers, karena tidak kuat untuk ke kamar mandi.

Penyakit yang dideritanya itu dialami sejak Desember 2018, atau awal masuk kelas 1 SMP. Saat itu dirinya terjatuh hingga menimbulkan tanda memar dibagian lutut kanan. Setelah itu dia sering mengeluh sakit dibagian lutut kaki kanannya, hingga keluarga memutuskan untuk memijatkan anaknya hingga tiga kali.

Faizin Laili Agustin, ibu Silfi Qumairoh mengatakan, anaknya terus mengeluh sakit, sehingga membawanya ke Puskesmas Sooko. “Saya bawa ke Puskesmas kurang lebih sebanyak tiga kali. Disana, setelah diperiksa hanya diberi obat setelah itu pulang,” ujarnya, Jum’at (20/09/19).

Usai dari puskesmas, Silfi masih saja mengeluh sakit. Hingga akhirnya Silfi di rujuk ke Rumah Sakit. ” Ketiga kalinya ke Puskesmas, lutut kanan anak saya sudah mulai muncul benjolan. Sehingga diberikan rujukan ke Rumah sakit. Pada saat itu ke RS Sakinah,” katanya.

Menurut Laili, sejak awal dirinya tidak pernah mengira, jika Silfi akan terserang penyakit kanker tulang seperti diagnosa dokter.” Saya kaget, saat dokter mengfonis anak saya terkena kangker tulang, ” jelasnya.

Menurut keterangan dokter yang menangani Silfi, benjolan pada lutut kanan bukan disebabkan karena jatuh. Namun sudah ada sebelum jatuh, atau ada endapan darah pada lututnya. “Anak saya sempat mejalani rawat jalan di RS Sakinah, hingga akhirnya dirujuk ke RS Sutomo Surabaya. Disana dokter mengfonis anak saya terkena kanker tulang,” tambahnya.

Saat ini kondisi benjolan pada lutut kanan Silfi terus membesar, meski sudah mendapatkan perawatan beberapa kali di RS Sutomo.

Laili hanya mengandalkan penghasilan suaminya sebagai tukang bangunan yang rata-rata Rp 400-500 ribu sepekan. Siswi kelas 2 SMP swasta di Kedungmaling, Kecamatan Sooko itu sudah 3 kali menjalani kemoterapi di RSU Dr Soetomo, Surabaya.

“Sudah tiga kali ini dilakukan kemoterapi di RS Sutomo, terakhir pada 30 Agustus lalu dan baru pulang pada 10 September kemarin. Kaki adek sudah tak mampu digerakkan,” paparnya.

Laili juga mengatakan, operasi terhadap kanker tulang yang diderita putrinya menunggu pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging). Biaya pengobatannya hanya mengandalkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari pemerintah. Karena sejauh ini Pemkab Mojokerto belum pernah turun melihat kondisi Silfi.

“Kemarin dia difoto MRI tidak kuat tubuhnya. Sehingga pemeriksaan MRI kembali menunggu kabar dari RSU Dr. Soetomo. Semoga setelah itu bisa dilaksanakan operasi,” harapnya.

Laili juga berharap kesembuhan bagi Silfi. Dia juga menantikan uluran tangan dari para dermawan, agar putrinya mendapatkan pengobatan yang maksimal. “Saya hanya berharap kesembuhan terhadap anak saya. Agar bisa kembali bersekolah lagi menempuh pendidikan,” katanya sambil menahan air mata. (sma/adm)

Tusuk Teman Pakai Pisau Hingga 4 Kali, Pemuda Mojokerto Diringkus Polisi

Baca juga :