Tak Ada Solusi Alternatif, Kaki Siswi SMP di Mojokerto Akhirnya Diamputasi

Silfi Qumairoh (14) seorang anak yang masih kelas dua SMP di Mojokerto didiagnosa oleh dokter telah mengidap kanker tulang lutut kanan. Akibatnya, dia hanya bisa berbaring ditempat tidur.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, kaki kanan Silfi yang terkena kanker tulang membengkak sebesar bola sepak, saat ini akhirnya diamputasi. Tapi pasca operasi, Silfi yang tinggal di Dusun/Desa Kedungmaling, RT 10 RW 4, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto tersebut kerap mengeluh pusing serta tubuhnya masih terlihat sangat kurus.

Setiap hari Silfi tidur di ruang tamu rumahnya yang terdapat ranjang. Silfi hanya sekali terbangun untuk meminta minum air putih. Mohammad Gozali (37), Sang Ayah membantu membangunkan dirinya, agar leluasa menenggak air putih dari sebuah botol isi ulang.

Benjolan sebesar bola sepak pada lutut kanan Silfi sudah tidak ada. Kaki kanan yang terkena kanker tulang itu diamputasi tim dokter RSU Dr Soetomo, Surabaya, Senin lalu (29/9/2019).

Faizun Laili Agustin (32), sang ibu mengatakan, Silfi menjalani perawatan di RSU Dr Soetomo, Surabaya selama 12 hari, yaitu sejak 22 September sampai 3 Oktober 2019.”Alhamdulillah operasinya berjalan lancar mulai pukul 06.30 WIB sampai pukul 11.00 WIB,” katanya, Rabu (9/10/2019).

Menurutnya, pasca menjalani operasi, saat ini anaknya sering mengeluh pusing setiap bangun tidur. “Sebelum dioperasi tidak ada keluhan pusing. Ada juga benjolan kecil di kepala belakang Silfi yang sebelah kanan. Kata dokter tidak masalah, tapi besok saat kontrol akan saya konsultasikan,” tandasnya.

Selain itu kondisi tubuh Silfi sampai saat ini terlihat sangat kurus. Bahkan rambutnya juga masih kerap rontok. Silfi juga belum pernah mendapatkan pendampingan maupun bimbingan konseling dari Pemkab Mojokerto. Beruntung amputasi tak membuat kejiwaannya terguncang.

Masih kata Laili, anaknya hanya sekali menangis saat terbangun setelah di operasi. Karena saat itu dia sadar kaki kanannya tidak lagi ada.

“Alhamdulillah setelah itu tidak ada lagi keluhan, tidurnya juga normal. Kalau melihat fotonya yang dulu, dia masih trauma. Kemungkinan karena ingat sakitnya dulu,” terangnya.

Meski dalam masa pemulihan, Silfi sudah tidak sabar untuk kembali ke sekolah. Bahkan sang ibu membelikan anak gadisnya itu sebuah laptop. Karena kegiatan belajar di sekolah Silfi sudah menggunakan laptop. Bahkan Silfi juga tak sabar untuk bisa kembali bermain dengan teman-temannya.

“Soal kaki palsu saya belum tahu pasti, katanya akan dibelikan Bu Khofifah (Gubernur Jatim). Kata dokter disembuhkan dulu bekas operasinya sampai kering, baru konsultasi soal kaki palsu,” jelasnya. (sma/adm)

Baca juga :