Sejumlah petani jagung di Mojokerto merasa khawatir mengalami gagal panen. Hal ini menyusul kemarau panjang yang membuat kekurangan pasokan air di lahan pertanian mereka.
Kekhawatiran ini diantaranya dirasakan petani di Dusun Kemantren Wetan, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Jika dalam waktu dekat tak turun hujan, dikhawatirkan para petani akan mengalami gagal panen.
Yudha, seorang petani jagung mengatakan, musim kemarau saat ini cukup lama hingga lebih lama. Kurang lebih sudah enam bulan belum turun hujan. “Kalau tidak turun hujan, kita khawatir akan berdampak,” ungkapnya, Jumat (18/10/2019).
Yudha, juga mengatakan, akibat kekurangan air, bibit jagung bisa berwarna putih atau mengalami kerusakan dan tidak bisa dijual.
Sebagai solusinya, para petani terpaksa membikin sumur bor untuk mengairi sawah agar tekstur tanahnya tidak semakin kering dan tanaman jagung mendapatkan air.(sma/udi)
Baca juga :