Setelah sarang Tawon Vespa Affinis atau Tawon Endas meresahkan warga ingkungan Balongcok, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto hingga petugas Satpol PP dan PMK turun tangan.
Kini, giliran warga Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon yang diresahkan dengan adanya sarang tawon Vespa itu bergelantung di ranting pohon.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, akhirnya petugas dari PMK Kota Mojokerto melakukan evakuasi terhadap sarang tawon tersebut. Namun, ada petugas bernama Dendi Fajar Permadi (27) tersengat tawon, ketika sarangnya diambil dan dimasukkan karung.
Saat proses evakuasi sarang tawon yang berdiameter sekitar 20 sentimeter tersebut, semua petugas mengenakan baju khusus. Yakni, baju tahan api lengkap dengan helm agar tidak tersengat.
Tapi karena masih ada satu ekor tawon yang gagal dievakuasi, Dendi tersengat saat melepas baju pengaman yang dikenakan.
’’Saya kira sudah tidak ada tawon. Tapi, tiba-tiba langsung menyengat bahu kanan’’ jelasnya.
Mansyur, Plt PMK Kota Mojokerto mengatakan, Dendi langsung mendapat perawatan dari tim medis PMI Kota Mojokerto. Karena dikhawatirkan, jika tidak segera diobati cairan yang dikeluarkan akan berbahaya. ’’Cairan yang dikeluarkan itu mengandung racun,’’ terangnya.
Dia juga mengatakan, sarang tawon vespa itu menggelantung di ranting pohon salam di permukiman padat penduduk. Tepatnya di belakang rumah Umaiyah (50), warga setempat.
Sarang tawon itu berada di ketinggian sekitar 4 meter dari permukaan tanah. ’’Kami menggunakan tangga segitiga yang dibantu dengan tenaga petugas,’’ ujarnya.
Kata Umaiyah, sarang tawon itu sudah diketahui sejak 6 bulan lalu. Saat ukuran sarang masih kecil. Seiring berjalannya waktu, sarang tawon membesar. Warga setempat pun resah. Anak-anak mereka dilarang bermain di sekitar sarang tawon.
Bahkan, belakangan ini halaman rumahnya tidak pernah dibersihkan karena takut jadi sasaran sengatan tawon. ’’Saya sudah lama tidak nyapu karena takut disengat,’’ terangnya. (sma/adm)
Baca juga :