Terlibat LGBT, 3 Siswa SMA di Mojokerto Terdeteksi Positiv HIV

Jumlah penderita HIV di Mojokerto hingga kini masih cukup banyak. Bahkan trend-nya mengarah ke kalangan pelajar, baik pelajar SMP maupun SMA.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, berdasarkan data Klinik VCT RSUD Kota Mojokerto tercatat, data akumulasi penderita HIV sejak Tahun 2006 mencapai 925 penderita, dan setiap bulannya selalu ada temuan penderita baru.

Eko Hariyanto, Manager Kasus Klinik VCT Kota Mojokerto mengatakan, sejak April 2019 hingga pertengahan Desember tercatat ada 71 penderita HIV baru. 1 diantaranya siswa SMP dan 3 siswa SMA di Kota Mojokerto.

“Trendnya sekarang ke pelajar, mereka ada yang Narkoba dan LSL atau laki-laki seks laki-laki alias LGBT,” ungkapnya kepada suaramojokerto.com

Eko juga mengatakan, seorang siswa SMP yang ditemukan positif saat ini masih menjalani konseling. Dia tertular karena narkoba dan seks bebas. “Kalau yang 3 siswa SMA di Kota Mojokerto ini karena LSL,” terangnya.

Eko juga menjelaskan, trend penyebaran HIV di kalangan pelajar ini tidak lain karena ada pelaku LGBT yang mencari mangsa dari kalangan anak muda alias brondong.

“Pelaku LSL ini sudah bekerja dan positiv HIV, kemudian mencari pasangan yang muda, jadi yang diincar kalangan pelajar,” jelasnya.

Eko berharap, para orang dua selalu mengawasi pergaulan anaknya, dan kalau ada yang mencurigakan bisa diajak ke Klinik VCT untuk dilakukan tes HIV. Kalau hasilnya negatif bisa lebih hati-hati, tapi kalau hasilnya positif bisa diobati agar tetap sehat.

“Kami selalu membuka diri untuk warga yang mau konsultasi maupun tes HIV. Hasilnya pasti kita rahasiakan. Dan semua layanan di Klinik VCT itu gratis, mulai dari tes, konseling hingga pengobatan,” pungkasnya.(sma/udi)

Baca juga :