Penuh Sesak, Penghuni Lapas Mojokerto Overload Didominasi Napi Narkoba

Foto : Ilustrasi Lapas Over Kapasitas

Jumlah penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIB Mojokerto ternyata cukup sesak. Betapa tidak, saat ini jumlahnya sudah mencapai 678 napi. Padahal kapasitasnya hanya sekitar 300 an orang.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, dari 678 napi, 60 persen diantaranya didominasi oleh narapidana narkoba. Hal itu menjadikan lapas tersebut sudah melebihi kapasitas.

Disri Wulan Agus, Kepala Pengamanan Lapas Kelas II B Mojokerto mengatakan, jumlah penghuni lapas sudah melebihi kapasitas. “Over Capacity jelasnya, sebab lapas kelas II B Mojokerto seharunya diisi hanya 300 narapidana,” ungkapnya.

Selain over, sampai saat ini tahanan kelas II B Mojokerto yang berlokasi di jalan Tamansiswa Kelurahan Purwotengah, Kota Mojokerto itu masih didominasi oleh narapidana narkoba. “60 persen didominasi oleh napi Narkoba, 40 perseren lainya di isi oleh narapidana Kriminal dan Tipikor,” terangnya.

Sementara itu, AKBP Suharsi, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto mengatakan, sesaknya lapas Kelas II B Mojokerto tidak lepas dari peredaran narkoba di Mojokerto yang terus marak. Hal itu bisa diukur dari hasil ungkap yang dilakukan oleh jajaran kepolisian dari Kota maupun Kabupaten Mojokerto serta BNNK.

“Selama 2019 saja, Polres Kota/Kabupaten mampu meringkus 100 lebih tersangka narkoba. Hal itu membuktikan masifnya peredaran narkoba di Mojokerto,” paparnya.

Menurutnya, upaya meringkus para tersangka juga telah dilakukan BNNK Mojokerto. “Meski hanya berhasil mengamankan dua tersangka selama 2019, jumlah barang bukti yang kita amankan lumayan banyak yakni 1.053 butir ekstasi dan 3 ons sabu serta seperempat sabu,” bebernya.

Masih kata Suharsi, dari hasil analisa BNN, tingginya peredaran Narkoba di Mojokerto sudah masuk dikalangan pelajar hingga ibu rumah tangga. “Yang pertama menjadi sasaran adalah para pekerja, seperti sopir dan kuli bangunan. Kemudian pelajar. Dan saat ini sudah masuk kalangan wanita atau ibu rumah tangga,”jelasnya.

Tingginya peredaran narkoba di Mojokerto juga dipengaruhi oleh faktor keuntungan yang ditawarkan “Kebutuhan ekonomi juga gaya hidup sangat mempengaruhi,” jelasnya. (sma/adm)

Baca juga :