Sumber air yang berada di Dusun Kambengan, Desa Cepokolimo, Kecamatan Pacet, Mojokerto cukup melimpah. Namun warga setempat mulai resah, terkait keberadaan pangkalan pengisian air pegunungan yang dikomersilkan. Akibatnya mereka menilai kekurangan air bersih, baik untuk suplai ke lahan pertanian maupun kebutuhan hidup.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, pengisian air pegunungan itu membuat warga Desa Cepokolimo yang tergabung dalam gabungan kelompok petani desa setempat menggelar aksi di sumber mata air tersebut pada Kamis lalu (16/1/2020). Mereka memprotes keras oknum pengusaha yang mengkomersilkan air bersumber dari Lereng Gunung Welirang itu.
Aksi itu juga dihadiri oleh Mahfud Sulaiman, Kades Cepokolimo. Warga terpaksa menutup akses keluar masuknya truk dengan memasang plang kayu. Selain itu juga menghentikan aktifitas sekaligus mengusir sejumlah truk tangki dari pangkalan pengisihan air, yang diduga milik mantan Bupati Lamongan M. Masfuk.
Asmuji (62), perwakilan warga mengatakan, warga geram karena sumber air perlahan terus menyusut. ’’Kami warga se-desa berharap semua pangkalan air yang ada ini ditutup,’’ tandasnya.
Menurutnya, warga sebenarnya sudah lama resah terkait keberadaan pangkalan air isi ulang untuk dikomersialkan ke sejumlah daerah. Air yang menjadi sumber mata air milik negara ini dikomersialkan untuk meraup keuntungan pribadi. ’’Jangankan untuk perairan persawahan, untuk kebutuhan sehari-hari juga terbatas,’’ tandasnya. “Kalau seperti ini, kami sebagai warga yang dirugikan,”lontar Paimin, warga lainnya.
Eksploitasi air di desanya tidak hanya di satu titik, namun ada empat titik dengan pemilik berbeda. ’’Kalau seperti ini caranya, warga sini sama saja seperti dijajah,’’ tuturnya.
Dari empat titik pangkalan air tersebut, tiga di antaranya diduga tidak memiliki izin. Pemilik atau pengelola diduga menjual air pegunungan tersebut tanpa mempertimbangkan dampak dan kebutuhan masyarakat.
Salah satu pangkalan diduga milik mantan Bupati Lamongan M. Masfuk. Setiap hari, puluhan truk tangki datang melakukan pengisian ulang air bersih. Lokasinya berada di depan sebuah vila, yang juga diduga milik M. Masfuk. Air yang mengalir deras dari tebing gunung tersebut masuk ke dalam puluhan unit tangki truk air. Satu tangki diketahui berkapasitas 5 ribu liter. (sma/adm)
Baca juga :