Pasca Tertutup Longsor, Jalur Wisata Pacet – Trawas Mojokerto Sudah Dibuka

Pasca ditutupnya jalur penghubung antara Pacet – Trawas akibat tertutup matrieal longsor di Dusun Mligi, Desa Claket dan di Desa Cempokolimo, Kecamatan Pacet pada Jumat (7/2) sore. Akhirnya sejak Sabtu pagi sudah bisa dilalui.

Muhammad Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto mengatakan, pembersihan material longsor semula dilakukan manual bersama warga Desa Claket. Kemudian dilanjut dengan ekskavator atau alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto.

“Ya karena banyak bebatuan besar bercampur lumpur akhirnya kita mendatangkan ekskavator atau alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto untuk membantu membuka akses jalan yang tertutup,” ungkapnya Sabtu (08/02).

Zaini juga mengatakan, akses jalan yang sempat tertutup oleh material saat ini sudah bisa dilalui, meski demikian pihaknya meminta agar masyarakat tetap waspada jika melintas di wilayah area perbukitan, seperti daerah Pacet dan Trawas.

“Kemarin sekitar pukul 01.00 WIB jalan sudah bisa dilalui setelah kita datangkan ekskavator,” terangnya.

Sementara, longsor di lokasi lain yakni di Desa Cempokolimo juga telah dibersihkan. Sebelumnya, material longsor menimbun separuh jalan cor penghubung Pacet-Trawas dengan ketebalan sekitar 50 cm.

Material longsor yang menimbun jalur Pacet-Trawas di Dusun Mligi berasal dari tebing setinggi 10 meter di sebelah kanan jalan jika dari arah Pacet. Tebing tersebut longsor setelah diguyur hujan sekitar 2 jam, yaitu pukul 13.00-15.00 WIB.

Menurut Zaini, kondisi tebing ini sedang kritis sehingga rentan terjadi tanah longsor susulan, apalagi musim hujan masih panjang dan bahu jalan di atas tebing itu juga sudah tergerus.

BPBD juga mengimbau para wisatawan yang berkunjung ke wilayah Pacet. Khususnya di Kali Kromong yang sering dimanfaatkan bermain di bibir sungai agar berhati-hati. Karena saat hujan deras sangat rawan menghanyutkan para wisatawan.

“Karena airnya meluap sangat cepat. Bahkan peringatan dini tidak cukup untuk mengevakuasi pengunjung. Kami sarankan agar wisata itu ditutup sementara selama musim hujan,” tandasnya.(sma/udi)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :