Teka-teki yang menjadi penyebab anggota TNI AL asal Mojokerto nekat gantung diri hingga kini masih dalam penyelidikan. Proses evakuasi jasad korban pun melibatkan Tim reaksi cepat dari Polisi Milter Angkatan Laut (POM AL).
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, korban berinisial JD (30) asal Kecamatan Puri, Mojokerto itu tercatat sebagai anggota TNI -AL yang masih aktif.
Ia ditemukan tewas gantung diri sekitar pukul 08.00 WIB, Kamis (05/03/2020) di rumah Emi, saudara istrinya, di Dusun Tambak Sari, Desa Tambak Agung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Karena anggota TNI, proses evakuasi jasad JD menunggu tim reaksi cepat dari Polisi Milter Angkatan Laut (POM AL). Dan sekitar pukul 12.30 WIB jasad korban berhasil diturunkan, lalu dibawa ke RSUD dr Sutomo Surabaya untuk diotopsi.
Sebelum menurunkan jasad korban, petugas sempat memangil dua orang wanita ke dalam rumah. Terlibat, salah seorang wanita berhijab yang diduga istri JD. Selanjutnya, dilakukan olah TKP yang juga melibatkan Kepala Desa Tambakagung, Utomo dan ayah mertua korban.
Utomo, Kepala Desa Tambakagung, Puri mengatakan, sebelum korban ditemukan meninggal gantung diri di kamar. Korban sempat bertemu dengan istrinya. “Kataya sempat dibuatkan kopi kok,” ucapnya.
Utomo juga mengatakan, sebelumnya, korban JD datang ke rumah Emi, saudaranya di Dusun Tambaksari pada Rabu (4/3) sekitar pukul 18.00 WIB, Kemudian pada hari Kamis (5/3) sekitar pukul 07.00 WIB, JD sempat ditemui istrinya di rumah Emi.
Saat pasangan suami istri ini bertemu, Emi sudah berangkat bekerja memilah bawang merah di rumah tetangganya. Lalu, setelah bertemu JD, istrinya langsung pulang.
Sekitar pukul 08.00 WIB, Emi pulang dari tempat kerjanya dan menemukan JD sudah tewas dengan kondisi gantung diri di salah satu kamar rumahnya.
Kata Utomo, kasus gantung diri ini sudah ditangani pihak yang berwenang. Terkait penyebab korban melakukan aksi gantung diri hingga kini masih ditangani petugas.(sma/udi)
Baca juga :