Pulang dari Bali, Dua Warga Mojokerto Diisolasi di RSU Berstatus PDP, 1 anak Balita

RSUD Prof Dr Soekandar Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto kembali merawat 2 orang dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait corona atau COVID-19.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, dua pasien tersebut saat ini menjalani perawatan di ruang isolasi. Salah satu Pasien baru saja pulang dari Bali dan satunya baru pulang dari Bandung. Kedua daerah ini menjadi sebaran virus Corona.

dr Gigih Setijawan, Ketua Satgas Penanggulangan COVID-19 RSUD Prof Dr Soekandar mengatakan, kedua pasien bertatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

“Benar, saat ini kami sedang merawat dua pasien dalam pengawasan (PDP) terkait corona,” ungkapnya Rabu (18/3/2020).

Gigih juga menjelaskan, kedua pasien PDP ini sebelumnya mengeluh batuk, flu dan nyeri telan sejak sejak pulang dari daerah yang menjadi sebaran virus Corona Bandung dan Bali.

Pasien PDP pertama, seorang pria berusia 52 tahun warga Kabupaten Mojokerto yang masuk ke RSUD pada Selasa (17/3) sore dengan keluhan batuk dan nyeri telan sejak pulang liburan di Denpasar, Bali.

“Pasien sempat demam pada Minggu (15/3), tapi saat datang ke rumah sakit sudah tidak demam. Keluhannya batuk dan nyeri telan,” terangnya.

Sejak masuk ke RSUD Prof Dr Soekandar, pasien tersebut dirawat di ruang isolasi, dan saat ini batuk dan nyeri telannya sudah mulai berkurang setelah diberi obat-obatan dan vitamin.

“Hasil foto thoraks ada sedikit gambaran pneumonia (radang paru-paru). Pasien akan kami isolasi selama masa inkubasi, yaitu 14 hari,” ujarnya.

Sementara pasien PDP yang kedua adalah seorang balita, yakni anak berusia 4 tahun yang merupakan rujukan dari RSI Sakinah di Kecamatan Sooko, Mojokerto. “PDP anak usia empat tahun juga sedang kami rawat di ruang isolasi, masuk dinihari tadi,” ujarnya, Rabu (18/03).

Dr Gigih menjelaskan, pasien anak ini menderita batuk, flu dan demam sejak pulang dari acara keluarga di Bandung, Jawa Barat. “Hasil foto thoraks juga ada tanda-tanda pneumonia. Kondisinya saat ini agak membaik,” jelasnya.

Sementara keluarga kedua pasien, termasuk orang tua balita ini akan dipantau dan ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODR) terkait corona. Pasalnya, ayah dan ibu pasien ikut ke Bandung.(sma/udi)

Baca juga :