Sejak adanya virus korona (Covid-19), tidak hanya berimbas pada penutupan tempat keramaian hingga tempat wisata saja, melainkan industri perhotelan di Mojokerto juga mengalami penurunan pada keterisian kamar hotel atau okupansi.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, Persatuan Perhotelan dan Restoran Indonesia (PHRI) Mojokerto mencatat, saat ini okupansi hotel anjlok antara 15 sampai 10 persen.
Satuin, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Mojokerto mengatakan, total ada 48 hotel di Kabupaten/Kota Mojokerto yang menjadi anggota PHRI.
“Kalau sebelum adanya Covid-19, okupansi hotel rata-rata 65-70 persen. Saat ini para anggota (hotel) banyak yang mengaku sepi. Jumlah okupansi anjlok drastis menjadi hanya 15-10 persen saja ,” terangnya.
Dia menegaskan, sesuai arahan dari pemerintah, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para anggota PHRI di Mojokerto terkait pencegahan penyebaran Covid-19.
“Saya sudah melakukan komunikasi dengan WA (WhatsApp) dan grup anggota. Dan sekarang diinstruksikan seluruhnya untuk menyemprot bagian luar dan dalam hotel. Para karyawan juga harus menyediakan hand sanitizer,” jelasnya.
Satuin berharap, agar penyebaran Covid-19 bisa segera berakhir, sehingga industri perhotelan bisa berjalan normal seperti sedia kala.
“Kita berharap ini (Covid-19) segera berakhir, karena anggota (hotel) mengaku cukup berat jika kondisinya terus sepi. Apalagi, mereka juga tetap memikirkan nasib para karyawannya,” tandasnya. (sma/adm)
Baca juga :