Ratusan santri Mojokerto yang pulang kampung usai menimba ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kota Kediri yang masuk dalam kategori wilayah terjangkit Covid-19 diperiksa kesehatannya sesuai protokol penanganan Covid-19.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, untuk upaya antisipasi, ratusan santri yang berasal dari berbagai kecamatan yang ada di Mojokerto diperiksa dan dicek suhu tubuh, sebelum mereka kembali ke rumah masing-masing. Pemeriksaan kesehatan itu dipusatkan di Puskesmas Puri, Kabupaten Mojokerto, Rabu (1/4/2020).
Para santri itu pulang kampung lebih awal, menyusul kebijakan Ponpes Lirboyo terkait dampak merebaknya Covid-19 di Kota Kediri.
Retno Dhanarwarih, Kepala Puskesmas Puri mengatakan, rombongan santri berangkat dari Ponpes Lirboyo Kota Kediri menuju ke Kabupaten Mojokerto mengendarai 2 bus, 8 Elf dan satu kendaraan pribadi sekitar pukul 09.30 WIB.
Seluruh santri Lirboyo asal Kota/Kabupaten Mojokerto itu berjumlah 182 orang, yang terdiri dari 119 putera dan 53 puteri. Sedangkan santri asal Kecamatan Puri ada 42 orang.
“Pemeriksaan kesehatan ini wajib dilakukan oleh para santri sebelum pulang ke daerahnya masing-masing sebagai langkah antisipasi penyebaran Virus Corona. Meski sebelumnya mereka sudah di cek kesehatanya juga di karantina selama 14 hari di Rumah Sakit Ponpes Lirboyo,” ungkapnya.
Menurutnya, mekanisme pengecekan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Puri hanya sebatas pengecekan suhu badan memakai alat pengecek suhu badan Thermo Gun (Thermometer Digital Infrared Non- contact Gun).
“Jadi para santri yang datang, kita minta tetap berada di dalam kendaraan. Kami (Petugas Puskesmas) akan memeriksa dan memberikan edukasi dan meminta para santri tetap berada di rumah,” paparnya.
Selanjutnya, masih kata dr Retno, usai pemeriksaan suhu badan dinyatakan normal tidak melebihi 38 derajat. Kemudian para santri diberikan Hand Sanitizer sekaligus edukasi terkait pencegahan Covid-19, kemudian yang bersangkutan diperkenankan dijemput oleh keluarganya.
Kemudian, petugas Pukesmas akan mendata jika ditemukan hasil pengecekan suhu badan melebihi 38 derajat dan menunjukkan gejala batuk dan pilek. Kalau ada santri suhu badan diatas 38 derajat, maka yang bersangkutan akan diserahkan kepada tenaga kesehatan Puskesmas sesuai wilayahnya.
“Tetap mereka melakukan isolasi secara mandiri melalui Social Distancing dan Physical Distancing sampai 14 hari kedepan. Sebelumnya para santri ini sudah dikarantina dan pemeriksaan kesehatan oleh pihak Rumah Sakit dari Ponpes Lirboyo yang diperkuat dengan surat hasil pemeriksaan kesehatan,” tandasnya. (sma/adm)
Baca juga :