Sebanyak 15 pasien positif Corona di Kabupaten Mojokerto dinyatakan sembuh, diantraanya adalah pasangan suami istri (pasutri) asal Kecamatan Sooko yang sempat menjalani perawatan di RSUD Prof dr Soekandar Mojosari selama satu bulan.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, pasutri tersebut adalah Mustaqim (50) dan Liana (43) asal Desa Jampirogo, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
Mustaqim adalah pegawai kemenag dan petugas haji. Namun, yang pertama dinyatakan positif adalah istrinya yang bernama Liana. Sebelumnya Liana dirapid tes dan hasilnya reaktif, kemudian pada Rabu (6/5) hasil swabnya positif covid-19.
Menurut Mustaqim, sejak hasil rapid test istrinya reaktif, dirinya merasa dikucilkan oleh sejumlah warga, bahkan dia tidak boleh pulang ke rumahnya.
“Lalu, saya di swab dan 12 hari kemudian hasilnya keluar dan saya juga dinyatakan positif,” ungkapnya, Jumat (19/6/2020).
Pasutri asal Mojokerto ini termasuk orang tanpa gejala (OTG), karena tidak disertai gejala yang mengarah pada pasien covid-19. Seperti panas, batuk dan sesak nafas, namun keduanya harus diisolasi dan menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Selama menjalani perawatan, pasutri ini bersama pasien positif lainnya harus rajin berolahraga di dalam ruangan khusus. Mereka juga diinfus dan diberi vitamin. “Setiap hari ditemani infus dan wajib meminum vitamin untuk menjaga imun tubuh,” jelasnya.
Mustaqim dan iatrinya juga mengaku merasa bosan selama sebulan menjalani perawatan di rumah sakit, namun dirinya harus mematuhi petunjuk dari dokter untuk menghilangkan virus corona dari dalam tubuhnya.
Kata Mustaqim, yang paling membuatnya sedih adalah saat malam hari raya idul fitri. Dia teringat dengan tiga anaknya yang ada di rumah. “Saya menangis ingat tiga anak saya di rumah. Idul Fitri seharusnya bersama keluarga tapi harus berada di ruang isolasi,” ungkapnya.
[sc name=”iklan-sisipan”]
Namun, dirinya dan istrinya selalu mendapat motivasi dari keluarga, teman dekat, dan teman seperjuangan agar tetap sabar dan kuat untuk menang melawan Virus Corona.
Dan yang paling penting, menurut Mustaqim adalah penguatan mental, karena perlakuan masyarakat kepada orang yang terkena Covid-19. Seolah-olah penyakit itu adalah aib itu akan membuat kondisi semakin drop.
Hingga akhirnya, Pasutri ini dinyatakan sembuh dan pulang kerumahnya pada 2 Juni 2020. Namun, masih ada warga yang terkesan menganggab ini sebuah aib.
Mustqim berpesan, bagi orang yang terkonfirmasi positif harus kuat mental, dan dukungan dari semua pihak iti sangat membantu penyembuhan, bukan malah dikucilkan atau dianggap telah terkena aib.(sma/udi)
Baca juga :