Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menggratiskan biaya rapid test bagi putra putri asal Kota Mojokerto yang akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai salah satu syarat dalam Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Christiana Indah Wahyu Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto mengatakan, pembebasan biaya rapid tes bagi calon mahasiswa peserta UTBK ini sesuai dengan intruksi Walikota Mojokerto untuk menyikapi adanya persyaratan bagi peserta UTBK yang wajib mambawa hasil rapid tes sebelum mengukuti ujian.
“Ada beberapa perguruan tinggi di wilayah Surabaya, yang mewajibkan bagi peserta UTBK menunjukkan uji rapid test dengan hasil non reaktif atau swab test dengan hasil negatif yang dikeluarkan selambat-lambatnya 14 hari sebelum mengikuti ujian. Oleh karena itu, Bu Wali atensi hal ini, dan khusus warga Kota Mojokerto biaya rapid tesnya dibebaskan,” ungkapnya.
Indah juga mengatakan, sesuai intruksi Walikota tersebut juga akan ada rapid test gratis, tes gula darah dan tes narkoba bagi calon mahasiswa yang mengikuti UTBK dan SBMPTN. “Ini merupakan atensi langsung dari Ibu Wali bagi putra putri Kota Mojokerto. Karena mereka juga memiliki hak untuk mengikuti seleksi ke perguruan tinggi, tapi harus terhenti karena kondisi pandemi Covid-19. Untuk itu, agar tidak terbebani biaya pemerintah daerah meniadakan biaya untuk menjalani rapid test,” terangnya.
Sementara jadwal pelaksaan UTBK SBMPTN 2020, dilakukan dalam beberapa gelombang. Untuk gelombang pertama pada tanggal 5-14 Juli 2020. Sedangkan gelombang kedua pada tanggal 20-29 Juli 2020 dan gelombang cadangan pada tanggal 29 Juli-2 Agustus 2020. Sedangkan pengumuman SBMPTN akan dilangsungkan pada 20 Agustus 2020. “Pelaksanaan rapid test, dapat dilakukan di seluruh puskesmas di kota secara gratis sesuai domisili masing-masing peserta,” tandasnya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita menyampaikan, rapid test gratis ini dalam rangka memberikan dukungan kepada generasi muda Kota Mojokerto yang berjuang untuk bisa lolos masuk perguruan tinggi negeri. “Untuk itu, kami ingin meringankan beban mereka dengan memberikan rapid test, tes gula darah sekaligus tes narkoba,” tegas Ning Ita.(sma/ADV)
Baca juga :