Siswa Belajar Secara Daring, Dispendik Ajukan Anggaran ke Pemkab Mojokerto Untuk Paket Data

Ditengah pandemi Covid-19, membuat pembelajaran sekolah dilakukan jarak jauh secara Dalam Jaringan (Daring) atau secara online.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, metode pembelajaran ini ternyata tidak hanya dikeluhkan para peserta didik dan orang tua saja. Melainkan juga dikeluhkan oleh para guru.

Sebab, para guru juga belum bisa mengenal anak didiknya secara langsung. Selain itu belum tercukupinya semua fasilitas maupun sarana dan prasarana yang dimiliki guru.

Jainul Arifin, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto mengaku, pihaknya menyadari betapa sulitnya mengajar tanpa tatap muka. Namun di situasi pandemi yang belum berakhir, cara itu dinilai yang terbaik.

Dirinya juga mengatakan, pembelajaran di warung kopi (warkop) hingga siswa absen karena tidak memiliki HP atau laptop, bukanlah salah satu masalah.

Karena masih banyak langkah alternatif agar sistem pembelajaran bisa terus berjalan. Salah satunya dengan home visite guru yang sudah dijadwalkan masing-masing sekolah. Dengan guru mengunjungi siswanya, secara otomatis interaksi antar keduanya bisa saling terjalin

Menurutnya, home visite bukan sebuah pelanggaran, asalkan standar protokol kesehatan bisa diterapkan dengan baik.

Dispendik sudah mengusulkan bantuan untuk mengatasi keterbatasan akses internet selama pembelajaran daring berlangsung. Setidaknya bantuan sebesar Rp 8 miliar tengah diupayakan segera cair, untuk diwujudkan dalam bentuk kuota internet gratis selama tiga bulan.
[sc name=”iklan-sisipan”]
Bantuan itu nantinya akan dibagi menjadi beberapa paket data. Yakni, paket Rp 30 ribu untuk masing-masing 61.475 siswa SD, dan 24.190 siswa SMP.

Sedangkan untuk 3.787 guru SD dan 1.228 guru SMP, juga akan mendapat bantuan paket data masing-masing Rp 50 ribu.

Dia berharap, usulan bantuan itu secepatnya bisa disetujui Pemkab Mojokerto dan akan langsung di bagikan kepada masing-masing siswa.

Bantuan itu juga diakui hanya sebatas solusi dalam pendukung pembelajaran daring. Sedangkan untuk efektifitas pembelajaran sendiri, semua tergantung dari kerja sama antara guru, sekolah, dan orang tua. (sma/udi)

Baca juga :