Puncak Gunung Penanggungan Terbakar, Relawan di Mojokerto Padamkan Secara Manual

Sabana di puncak Gunung Penanggungan terbakar. Titip api muncul dari jalur pendakian via Kedungudi, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, kebakaran Gunung Penanggungan atau sering disebut Gunung Pawitra terjadi pada Senin (24/08/2020). Besarnya kobaran api di puncak Gunung dengan ketinggian 1653 MDPL tersebut, telah terlihat dari sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto.

Nur Aini, Koordinator SAR Penanggungan jalur Tamiajeng mengatakan, kebakaran di lereng Gunung Penanggungan terjadi di jalur menuju puncak Pawitra via jalur Kedungudi, Kecamatan Trawas.

“Alhamdulillah pagi tadi sudah padam. Ini, kita masih melakukan penyisiran untuk memastikan apakah masih ada titik api atau tidak,” terangnya, Senin (24/8/2020).

Menurutnya, kebakaran di lereng Gunung Penanggungan baru diketahui, setelah petugas mendapatkan informasi dari masyarakat pada dinihari sekitar pukul 02.00 WIB.

“Namun menurut keterangan warga, api ini sudah nampak sejak pukul 12.00 WIB (Minggu kemarin). Api ini membakar sabana dari jalur Kedungudi menuju Puncak Pawitra,” tambahnya.

Petugas yang berjaga, kemudian bergegas melakukan penyisiran dan pemadaman di lokasi titik api. Dengan alat seadanya, petugas kemudian melakukan pemadaman api dengan cara manual yakni ‘Gepyok’ juga penyekatan.

Setelah hampir 3 jam lebih bergelut dengan api, 25 orang petugas dari SAR Penanggungan via jalur Tamiajeng juga Kedungudi dan masyarakat sekitar berhasil memadamkan api.

Dia memperkirakan luasan lahan yang terbakar di lereng Gunung Penanggungan mencapai 1 km, yang berada persisi di jalur menuju puncak Pawitra via Kedungudi.

“Kalau luas areal yang terbakar saya tidak tahu persis. Perkiraan se kurang lebih 1 kilo (km), itu mulai dari lereng Gunung Penanggungan Menuju Puncak, lebarnya mungkin juga sama. Kawasan yang terbakar banyak didominasi rerumputan dan ilalang,” tegasnya. (sma/udi)

Baca juga :