Almarhum Mas’ud Yunus, Mantan Walikota Mojokerto Rutin Mengajar Ngaji Hingga Buat 13 Buku

Mantan Walikota Mojokerto KH. Mas’ud Yunus tutup usia di usianya ke 68. Almarhum menghembuskan nafas terakhir di Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Sidoarjo.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, tidak hanya menjadi panutan dalam melakukan kajian-kajian Islam, pria yang akrab disapa Kiai Ud tersebut, ternyata sudah 120 kali khatam Al-Qur’an selama didalam lapas.

Keponakan Mas’ud, Istibsyaroh mengatakan, sosok kakaknya merupakan orang yang selalu memberikan semangat pada semua orang termasuk keluarga. Terlebih, semasa hidupnya saat menjalani hukuman didalam Lapas, tetap melaksanakan kewajiban beribadah patutnya sebagai umat muslim.

Dia menyebutkan, kakaknya itu rajin beribadah selama menjalani hukuman di Lapas Porong. Salah satunya, selalu membaca Al-Qur’an setiap usai salat lima waktu.

“Beliau sudah mengkhatamkan Alquran 120 kali. Setiap selesai shalat membaca Al-Qur’an satu juz. Jadi, sehari minimal 5 juz,” ungkapnya, Kamis (27/8/2020).

Selain itu, Kiai Ud juga rutin mengajar mengaji selama di Lapas Porong. Baik terhadap penghuni lapas maupun jemaah Al Ummahat dari Kota Mojokerto. Pengajian rutin itu berlangsung sebelum Covid-19 mewabah.

“Saya rutin ke sana (menemui Mas’ud di Lapas Porong) setiap hari Selasa dan Sabtu dengan jemaah Al Ummahat satu mobil. Mengaji bawa kitab, diajar oleh beliau,” terangnya.

Tak hanya mengkhatamkan Al Quran selama didalam Lapas, Yai Ud juga rupanya sudah membuat 13 buku seperti arti istghosah, dan tentang haji.

“Malah sebelum meninggal sudah bilang mau buat buku untuk shalat khusus, tapi belum selesai,” ucapnya.

Pesan terakhir yang keluarga terima yakni tetap semangat, dengan keluarga tetap baik. Susah senang keluarga harus tetap bersatu.

“Tolong semuanya di ajak jika ada kesusahan” itu ucapan beliau waktu terakhir bisa bertemu pada Maret lalu,” imbuhnya.

Dia mengaku terakhir kali bertemu Mas’ud Yunus Maret lalu, sebelum pandemi Covid-19. Saat itu dia mendapat banyak wejangan dari beliau.

“Terakhir Maret kemarin, kami menjenguk beliau. Setelah itu kami tidak bisa menjenguk karena pandemi Covid-19. Saat itu kondisinya sehat,” tandasnya. (sma/udi)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :