Gagal Panen, Petani di Mojokerto Bakar Hektaran Tanaman Padi, Ini Sebabnya

Hektaran tanaman padi dibakar oleh pemilik sawah di Desa Balongmasin, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, tanaman padi itu dibakar, karena adanya serangan hama wereng yang menyebabkan gagalnya panen tanaman padi yang berusia 90 hari.

Warsiman (72), salah satu petani asal Desa Balongmasin mengaku, selain harus menanggung resiko material karena modal tak kembali, dirinya memilih membakar tanaman padi miliknya karena tidak bisa diharapkan atau gagal panen.

Meski sawah seluar 2 hektar lebih miliknya tak seluruhnya dimakan hama wereng, dirinya harus menanggung biaya modal awal yang mencapai puluhan juta rupiah.

Sebab, biasanya untuk 2 hektar sawah miliknya, tanaman padi bisa menghasilkan gabah seberat 2,5 ton dengan keuntungan mencapai 12 sampai 15 juta. Namun saat hama wereng menyerang, bisa dipastikan tanaman padi tidak bisa di panen.

“Karena dimakan wereng. Tanaman padi jadi rusak, tidak bisa dipanen. Hama wereng kan memakan bagian akar, sehingga tanaman padi tak berisi. Padahal ini sudah mau panen,” ujarnya, Jumat (28/8/2020).

Untuk mengusir hama wereng, para petani biasanya memilih membakar tanaman padi miliknya. Hal itu diharapkan mampu mengusir hama yang sangat merugikan para petani.

“Dibakar biar hilang. Kalau sudah ada wereng tidak bisa panen. Hama wereng sulit dikendalikan, karena tidak tahu awalnya, tiba-tiba tanaman padi sudah rusak. Kan yang diserang langsung akar,” tambahnya.

Menurutnya, serangan hama wereng tidak hanya menyerang dua hektar sawah miliknya, melainkan hampir area persawahan di Desa Balongmasin bernasib sama.

“Semua tanaman padi milik petani di Desa Balongmasin di makan wereng, kalau area sini saja bisa mencapai 22 hektar tanaman padi,” tegasnya. (sma/udi)

Baca juga :