Beberapa Bulan Terakhir, Ribuan Warga di Mojokerto Terserang ISPA

Beberapa bulan terakhir, ada ribuan warga Kota Mojokerto terserang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Untuk itu masyarakat juga harus selalu waspada dan menjaga kesehatan.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, terhitung sejak Januari hingga Juli 2020, sebanyak 19.728 warga Kota Mojokerto teserang ISPA. Bahkan tidak menutup kemungkinan angka itu terus bertambah, seiring memasuki peralihan musim kemarau seperti sekarang.

dr Farida Mariana, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Mojokerto mengatakan, penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini rentan terjadi ketika pancaroba, terutama saat peralihan musim penghujan ke kemarau. Hal itu karena banyak debu beterbangan.

Sebanyak 80,9 persen kasus ISPA itu didominiasi oleh usia anak-anak hingga orang dewasa. Dari total 19.728 kasus ISPA, sebanyak 3.749 jiwa atau 19 persen diantaranya menyerang balita. Bahkan dari jumlah itu, 137 kasus ISPA dibarengi dengan gejala pneumonia atau peradang paru-paru karena infeksi.

Dia juga mengatakan, kalau dibandingkan dengan data kunjungan ISPA di puskesmas tahun 2019, jumlahnya turun drastis. Tahun lalu, kasus ISPA tembus 33.027 kasus. Artinya tahun ini turun sekitar 40 persen, jika dibandingkan tahun 2019.

Hal itu karena faktor meningkatnya protokol kesehatan sejak adanya pandemi Covid-19. Sebab pencegahan ISPA dengan Covid-19 relatif sama. Yakni sering memakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Grafik penurunan kasus ISPA terjadi saat memasuki triwulan kedua. Pada bulan April tercatat jumlah kunjungan ISPA di seluruh puskesmas di Kota Mojokerto sejumlah 2.836 kasus. Terpaut jauh dari bulan sebelumnya yang mencapai 5.518 kasus.

Kurva kasus ISPA juga melandai pada bulan-bulan berikutnya. Masing-masing pada Mei hanya tercatat 908 kasus, Juni 1.276 kasus, dan Juli 1.002 kasus.

Sementara itu, Christiana Indah Wahyu, Kepala Dinkes Kota Mojokerto menjelaskan, ISPA merupakan jenis penyakit yang jumlah kunjungannya cukup tinggi setiap tahun. Namun, pada saat wabah Covid-19 ini, pihaknya meminta masyarakat untuk lebih mewaspadai.

Sebab gejala yang ditimbulkan akibat Covid-19 juga hampir mirip dengan ISPA. Apalagi kalau timbul radang paru atau pneumonia. Dan yang harus diwaspadai kalau ada gejala batuk dan pilek, mak pasien harus dilakukan pemeriksaan rapid atau swab.

Menurutnya, pencegahan bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Termasuk menjaga imunitas tubuh agar tetap fit. (sma/udi)

Baca juga :