Pencairan Bansos Molor 2 Bulan, Sejumlah Warga Mojokerto Protes, Ini Kata Dinsos

Sejumlah warga penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Pemkab Mojokerto memprotes pencairan bantuan yang molor hinga dua bulan. Protes warga terdampak pandemi ini disampaikan ke pihak desa.

Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, seharusnya, BST tahap dua dari Pemkab Mojokerto dicairkan Juli 2020 terhadap 16.445 kepala keluarga (KK) dengan nilai Rp 600.000 per bulan.

Namun sejumlah warga terdampak hanya menerima BST bulan Juni, sedangkan dua bulan lainnya, yakni Juli dan Agustus belum dicairkan. Seperti di Desa Kepuhanyar, Kecamatan Mojoanyar ada sebanyak 19 KK yang baru satu kali pemcairan di bulan Juni.

Slamet Hidayat, Kades Kepuhanyar kepada wartawan mengatakan, pencairan BST tahap kedua hingga saat ini belum ada kabar kapan akan dicairkan. “Saya tidak tahu apa penyebabnya kok belum cair,” ungkapnya, seperti dikutip dari detikcom.

Slamet juga mengatakan, molor pencairan BST dari Pemkab Mojokerto ini memicu kecemburuan sosial antar warga Desa. Karena, warga yang lain sudah beberapa kali menerima BST Dana Desa (DD) dan Bansos dari Kementerian Sosial.

Selain di Desa Kepuhanyar, molornya pencairan BST tahap dua juga dikeluhkan warga Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas dengan jumlah penerima mencapai 55 KK.

Zainul Arifin, Kades Ketapanrame mengatakan, sejumlah warga memprotes dan cemburu. Karena BLT DD dan bantuan dari Kemensos sudah cair empat kali, sementara yang dari Pemkab Mojokerto baru sekali.

“Masyarakat banyak yang protes, sampai bahasanya kami diminta tidak pilih kasih. Karena yang lain sudah diberi empat kali, mereka baru sekali,” ungkapnya.
[sc name=”iklan-sisipan”]
Hal yang sama juga terkadi di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko dengan penerima sebanyak 70 KK, dan dimungkinkan juga terjadi di beberapa desa lainnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono sebelumnya mengatakan, bahwa molornya penyaluran BST dari Pemkab karena persoalan data calon penerima.

Kata Lutfi, ada sekitar 20 desa yang belum menyerahkan surat pertanggungjawaban pencairan BST tahap pertama. Juga ada sekitar 200 KK penerima BST yang dicoret, tapi belum ada data usulan pengganti dari desa.

Dinsos menargetkan, bansos BST dari Pemkab Mojokerto tahap dua bisa dicairkan kepada penerima dalam minggu ini, agar bisa segera dimanfaatkan.(sma/udi)

Baca juga :