HKN 2020, Walikota Mojokerto Raih Dua Penghargaan Bergengsi dalam Sehari

Pemerintah Kota Mojokerto kembali meraih prestasi yang membanggakan di penghujung tahun 2020. Tak tanggung-tanggung, dua penghargaan sekaligus diterima oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Hotel Singhasari Kota Batu, pada Jumat (13/11/2020) tepat pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56. Pertama adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award tahun 2020 dari Kementerian Kesehatan. Dan yang kedua adalah, penghargaan inovasi pelayanan publik (Kovablik) Jawa Timur 2020 bernama Pete Jawa Rasa Timun

Walikota yang akrab disapa Ning Ita ini menjelaskan, untuk penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) berkelanjutan sebagai Kota Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF), Kota Mojokerto mampu membuktikan sebagai daerah yang bebas dari perilaku masyarakat yang sengaja buang air besar di sembarang tempat.

Penghargaan ini diberikan secara virtual oleh Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto kepada kepala daerah yang telah berhasil ODF 100 persen terverifikasi. Serta pemberian apresiasi kepada para sanitarian dan pelaku mitra terkait lainnya, sebagai ujung tombak yang bersama-sama melaksanakan pendampingan dalam keberhasilan ini.

“Ada lima pilar dalam penyelanggaraan STBM ini, yang pertama stop buang air besar sembarangan (open defecation free). Kedua, cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang ketiga pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, yang keempat pengelolaan sampah rumah tangga dan yang kelima pengelolaan limbah cair rumah tangga,” jelas Ning Ita, sapaan akrab walikota.

Ning Ita juga mengatakan, Kota Mojokerto sudah mendapatkan verifikasi ODF dari tim Propinsi Jawa Timur pada tanggal 17 September 2020 sekaligus mendapatkan sertifikat ODF dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Tidak hanya itu, berbagai program penunjang dalam mewujudkan Kota Mojokerto sebagai STBM, pun terus digalakkan.

“Semoga, melalui berbagai program lingkungan hidup untuk masyarakat dapat digunakan sebagai instrumen untuk lebih mensinergikan dan mengefektifkan kegiatan pengelolaan lingkungan dimasa mendatang serta dapat bermanfaat bagi pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kota Mojokerto dengan selalu mendukung pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini Gubenur Jawa Timur Khofifah menyampaikan bahwa, inovasi harus menjadi bagian inheren. Mulai dari perencanaan, pelaksananaan kemudian evaluasi dan sinergitas diantara seluruh OPD. Sebab, sinergi dan kolaborasi merupakan keyword yang harus dipegang bersama.(sma/ADV)