Ada dua jenis lobster yang ia budidayakan, yaitu Red Claw untuk konsumsi yang dipasarkan ke restoran-restoran dan jenis Carki untuk ikan hias.
Dengan berkembangnya usahanya ini, Ayu mengaku mendapatkan omset mencapau Rp 100 juta per bulan. Tapi di tengah pandemi ini omsetnya justru naik hingga Rp 250 juta.
“Kalau omzet justru naik saat Pandemi sampai tiga kali lipat dari kondisi normal sekitar Rp 100 juta per bulan, yang kini dapat mencapai Rp 250 juta per bulan,” ungkap gadis lulusan SMA Taman Siswa Kota Mojokerto, Selasa (24/11/2020).
Karena keberhasilannya, Ayu juga bermitra dengan petani lainnya, pada kondisi normal ada 5 petani setiap hari yang bergabung, tapi di konsisi pandemi ini justru naik sekitar 20 hingga 30 petani setiap hari karena banyak PHK.
Banyaknya mitra yang bergabung membuat produksi lobster Ayu semakin meningkat, karena hasil panen dari petani mitra akan ditampung, sehingga mereka juga tidak khawatir terkait pemasanannya.
Sejak berwirausaha pada tahun 2015, kini dia sudah memiliki Petani mitra binaan sekitar 1320 orang yang terdiri dari berbagai wilayah di Indonesia. Mulai dari Surabaya, hingga yang terjauh dari Papua, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi.(sma/udi)
Bertarif diatas Rp 100 Juta, Artis ST dan MA Digerebek saat Threesome