Harga cabai rawit di sejumlah pasar Tradisional yang ada di Mojokerto di awal tahun 2021 naik tajam hingga mencapai Rp 90 per kilogram (kg).
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, kenaikan harga cabai ini terpantau hampir di semua pasar di Mojokerto. Seperti di Pasar Legi Kecamatan Mojosari mencapai Rp80 ribu per kilogram, Sedangkan di Pasar Tradisional Tanjung Anyar Kota Mojokerto tembus 90 Kg.
Kholil, salah satu pedagang di Pasar Legi Mojosari mengatakan, sebelummya harga cabai berada dikisaran Rp 60 ribu. Kini naiknya beruntun hingga Rp 80 ribu per kilogram.
“Sebelumnya, di angka Rp60 ribu per kilogram tapi ini naik Rp75 ribu per kilogram sampai Rp80 ribu per kilogram. Tidak pasti,” ungkap nya, Kamis (7/1/2021).
Kata Kholil, kenaikan harga cabai ini diduga dikarenakan faktor cuaca, dan stok menipis di kalangan petani maupun tengkulak. Kenaikan cabai ini membuat daya beli masyarakat turun, sementara daya tahan cabai rawit juga tak lama. “Ya rugi, karena mulai berkurang pembelinya, yang biasa beli 1/2 kilogram berkurang,” jelasnya.
Hal yang sama juga terjadi di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto. Kenaikan harga cabai rawit juga mengalami kenaikan cukup signifikan. Bahkan angka perkilo cabai rawit tembus 90 ribu per Kg.
“Pokoknya dua hari sebelum tahun baru itu sudah mulai naik, hingga kini harganya mencapai 90 per Kg, ” Ungkap Ardian salah satu pedagang di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto.
Selain cabai rawit, kenaikan komoditas bahan pokok juga terjadi pada harga bawang merah yang tembus harga 28 ribu per Kg sebelumnya 26 ribu. Kemudian ayam potong yang semuanya 30 kini menjadi 33 ribu.
Sementara harga telor justru mengalami penurunan, dari 28 ribu perkilogram, kini menjadi 24 ribu, begitu juga dengan cabai keriting yang sebelumnya 60 ribu perkilo kini menjadi 55 ribu.(sma/udi)
Baca juga :