Peminat Menurun, Penjual Durian di Mojokerto Tetap Semangat di Tengah Pandemi

Ika, Penjual Durian asal Wonosalam, Jombang (Sayma Aslah)

Sejumlah penjual Durian di Mojokerto mengakui jika peminat buah berduri ini turun drastis di tengah pandemi Covid-19. Bahkan, omsetnya turun hingga di atas 50 persen.

Hal ini disampaikan oleh Ika, penjual durian Wonosalam, Jombang yang kerap berjualan hingga di Mojokerto, Lamongan dan beberapa daerah di Jawa timur.

“Sekarang sangat drop, terdampak banget. Biasanya kalau sekali bisa menghabiskan 150 durian, sekarang bisa 2-3 hari baru habis,” ungkapnya saat mengikuti event Nduren Bareng di Sunrise Mall Mojokerto, Jum’at 5 Februari 2021.

Meski demikian, Ika mengaku tetap semangat untuk terus berjualan buah Durian, karena ia sudah lama bergelut di budidaya buah mahal ini.

“Buahnya ini langsung masak dari pohon, asli dari Wonosalam. Saya punya beberapa pohon, ada yang menyewa, juga membeli borongan,” tambahnya.

Namun, ia juga mengatakan kalau pada musim durian ini banyak yang gagal panen. Artinya, satu pohon hanya menghasilkan beberapa ratus buah saja. “Biasanya bisa memghasilkan 500 sampai 600 buah, musim ini paling ya hasilnya 100 sampai 200 buah saja,” ujarnya.

Sementara dalam event Nduren Bareng di Sunrise Mall Mojokerto mulai tanggal 5 hingga 14 Februari 2021 ini, ia berharap akan banyak pembeli. “Semoga nanti banyak pembeli, sementara saya bawa 140 buah, nanti kalau habis akan ngambil lagi,” imbuhnya.

Dalam event ini, Ika membawa buah durian dengan berbagai ukuran dan harga yang bervariasi. Mulai dari 50 ribu hingga 150 ribu. “Ada yang ukuran paling besar, 3 kg lebih, harganya 150 ribu. Tapi banyak yang harganya 50, 60 dan 70 rb,” pungkasnya.(sma/udi)

Baca juga :