Ika Puspitasari atau Ning Ita Walikota Mojokerto saat memaparkan terkait rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) jenjang SD dan SMP di Kota Mojokerto pada Senin lalu (22/02/2021)
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas untuk jenjang SD dan SMP di Kota Mojokerto akan diberlakukan mulai 1 Maret 2021 mendatang. Jelang PTM ini segala persiapan prokes terus dilakukan.
Amin Wachid, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto mengatakan, ada tiga syarat untuk uji coba PTM ini, diantaranya ijin Bupati/Walikota selaku ketua tim gugus tugas, pelaksanaan prokes secara ketat dan ijin orang tua atau Wali Murid.
Untuk menjamin keamanan selama PTM, maka seluruh tenaga kependidikan dilakukan vaksinasi. Selain itu sekolah juga mempersiapkan sarana prasarana prokes. “Untuk tenaga kependidikan sudah dilakukan vaksinasi Rabu lalu. Dan mudah-mudahan selesai pada Sabtu besok,” paparnya.
Selain itu sarana prasarana prokes juga telah dilakukan oleh masing-masing sekolah. Mulai tempat cuci tangan, Thermogun hingga bangku siswa diberikan sekat. “Nanti ada pembatas di setiap bangku. Siswa juga diwajibkan memakai masker, dan kalau bisa memakai faceshield. Tujuannya agar tetap terlindungi. Uji coba PTM terbatas ini berlaku untuk SD dan SMP negeri maupun swasta. Untuk yang TK belum, kemungkin tahun ajaran baru nanti,” terangnya, Jumat (26/02/2021).
Amin juga menjelaskan, siswa yang masuk maksimal 50 persen, termasuk durasi maksimal 3,5 sampai 4 jam pembelajaran tanpa istirahat. “Nanti dibagi dua sesi. Ada yang masuk 06.45, ada juga yang masuk 8.45 WIB,” tandasnya.
Berdasarkan survei, kata Amin, 98 persen orang tua menyetuji adanya Pembelajaran Tatap Muka tersebut. “Diharapkan para guru dan Kepala Sekolah lebih menyiapkan lagi protokol kesehatan menjelang PTM ini,” pungkasnya.(tim/ADV)
Baca juga :