Pulang dari Libanon, Prajurit TNI di Mojokerto Sukses Budidaya Buah Tin, Ini Kisahnya

Dalam satu bulan setidaknya sekitar 3.000 bibit pohon tin berukuran 30 hingga 40 sentimeter dihasilkan dari lahan persawahan miliknya.

“Buah tin ini kan sangat mudah dibudidayakan, berbuah terus menerus. Cuman kalau di Indonesia untuk berkebun dibutuhkan green house kalau pembibitan buah. Sedang saya kan masih fokus pembibitan saja, sebab permintaan sangat tinggi,” ucapnya.

Wayan mengaku, omset dari budidaya
Dari buah tin inu lumayan tinggi, bahkan sudah bisa dipakai beli rumah hingga membuka usaha rental mobil.

“Untuk omzet mencapai Rp 20 juta sampai Rp 35 juta, belum dipotong ongkos pekerja, perawatan dan lain-lain. Sisanya untuk investasi membeli lahan untuk mengembangkan budidaya buahnya, permintaan masuk cukup banyak soalnya,” ujarnya.

Meski disibukan dengan budidaya buah tin, tugas sebagai Prajurit dalam membantu keamanan sebagai Babinsa tek pernah luput dijalaninya. “Untuk merawat tanaman buah tin seperti pencakokkan maupun perawatan ini biasanya saya lakukan saat sebelum dan sesudah berdinas,” tandanya.

Sementara, Dandim 0815/CPYJ Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto memastikan sangat mengapresiasi semua anggota yang bisa sukses ataupun berinovasi dalam kehidupan bermasyarakat. Utamanya ditengah pandemi ini, bisa memberikan tambahan secara ekonomi dan juga membantu perekonomian masyarakat sekitar.

“Saya sangat mengapresiasi atas inovasi anggota yang berhasil mengembangkan pembibitan buah tin. Sehingga dapat memotivasi anggota yang lain untuk mencontoh kegiatan serupa,” pungkasnya.(sma/udi)

Baca juga :