Plengsengan sungai Lamong yang ada di perbatasan Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto dan Gresik dilaporlan ambrol dengan ketinggian mencapai 7 meter lebar 22 meter. Ambrolnya plengsengan ini persis berada di sisi jembatan.
Informasi yang dihimpun suaramojokerto.com, penyebab ambrolnya plengsengan ini diduga karrna intensitas hujan yang tinggi dan tergerus aliran sungai secara terus menerus.
Mat Amin (53) warga sekitar mengatakan, plengsengan ambrol ini berada di Dusun Beru, Desa Pulorejo, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. “Awal itu waktu banjir besar pada dua bulan yang lalu sudah ambrol tapi gak separah ini, dan kemarin dua hari yang lalu baru selebar itu, ya karena tergerus air sungai, ” paparnya.
Kata Amin, ambrolnya plengsengan juga ngerong atau menggerus ke arah jalam sekitar setengah meter. “Kalau gak segera ada tindakan ya bahaya , sebab itu plengsengan ambrol menggerus ke jalan raya,” tuturnya.
Tak hanya mengancam jalan raya, plengsengan ambrol tersebut juga bisa mengancam jembatan penghubung antar Kabupaten Mojokerto dan Gresik. Selain plengsengan yang ambrol ada juga tiang PJU yang terdampak.
“Ada tiang PJU juga satu, kemarin di potong paksa oleh warga bersama pihak bersangkutan karena doyong ke jalan, dan itu sangat membahayakan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto Bambang Purwanto saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim untuk melakukan tindakan lebih lanjut soal plengsengan yang ambrol kerena tergerus oleh arus sungai lomong.
“Karena itu masuk wilayah kita, secepatnya akan kita kerjakan ulang, tinggal nunggu matrial saja, nanti akan kita plengsengan lagi secara keseluruhan,” tegasnya.(sma/udi)
INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi
Baca juga :