Sekilas, sakit perut karena maag dan usus buntu memiliki gejala yang hampir sama. Tidak jarang hal ini membuat banyak orang salah mengartikan sakit perut yang dirasa.
Akibatnya beberapa orang yang memang sebenarnya punya usus buntu mengira dirinya hanya mengalami sakit perut karena telat makan.
Padahal, salah mengartikan penyebab sakit perut, bisa berujung pada salah diagnosis dan pengobatannya yang pada akhirnya ini bisa membuat gejala usus buntu yang diderita semakin parah.
Itu sebabnya kita perlu mengetahui perbedaan gejala yang ditimbulkan kedua penyakit ini agar bisa memberikan pengobatan yang tepat untuk kedua kondisi tersebut.
Ada beberapa perbedaan penting antara sakit perut gejala usus buntu atau karena maag yang bisa dikenali dan kita pahami.
Sakit Perut Karena Usus Buntu
Usus buntu (appendicitis) adalah peradangan yang terjadi di apendiks atau usus buntu. Usus buntu adalah sebuah struktur berbentuk selang kecil yang menempel pada bagian awal usus besar yang terletak di perut bagian kanan bawah. Jika tidak segera diobati usus buntu dapat pecah dan menyebarkan infeksi ke bagian perut lainnya. Kalau situasi tersebut sudah terjadi, bagian lapisan perut juga akan ikut mengalami peradangan yang bisa berakibat fatal.
Tanda utama sakit perut akibat gejala usus buntu adalah rasa sakit di perut bawah bagian kanan. Pada awalnya rasa sakit dimulai pada daerah tengah perut atau sekitar pusar yang terasa timbul-tenggelam. Lalu rasa sakit ini perlahan-lahan bergerak ke bagian kanan bawah perut dan cenderung akan terfokus pada tempat di mana usus buntu berada.
Sakit perut pada titik ini akan terasa semakin parah dan intens. Jika disentuh juga akan terasa sakit. Sakit perut juga akan semakin memburuk ketika Anda mengambil nafas dalam-dalam, batuk, bersin, berjalan, atau gerakan yang menimbulkan penekanan pada perut kanan bawah.