Jadi Ajang Kerumunan, Pasar Dadakan Ramadhan di Mojokerto Ditutup Satpol PP

Satpol PP kota Mojokerto menutup Pasar kaget yang berlokasi di Jalan Raya Suromulang, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Sabtu (17/04).

Informasi yang dihimpun oleh suaramojokerto.com, penutupan pasar dadakan saat bulan Ramadhan ini lantaran mengundang kerumunan di tengah virus Corona yang masih merebah. Di lain sisi, penutupan terebut dilakukan untuk mengembalikan fungsi jalan yang sebenarnya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mojokerto Hariana Dodik Ari Murtono saat di konfirmasi mengatakan, penutupan pasar dadakan di jalan Raya Suromulang atau yang sering di sebut Pasar Kaget Surodinawan dimulai sejak hari ini, Sabtu (17/04). Penutupan dilakukan bersama dengan TNI/Polri dan kelurahan serta Kecamatan.

“Di tutup hari ini pasar kaget itu. Karena menurut pemantauan selama empat hari ini fungsi jalan terhambat,” tambahnya Minggu (18/04).

Selain beralihnya fungsi jalan yang seharusnya bisa di nikmati warga Surodinawan dan sekitarnya. Penutupan dilakukan karena terlalu banyak kerumunan yang dikhawatirkan menambah penularan virus corona.

“Kita tutup sampai lebaran tentunya, ” tambahnya.

Disingung soal solusi tehadap puluhan para PKL yang mencari nafkah di lokasi terebut, Dodik menyebut masih akan melakukan kordinasi lebih lanjut. Sebab para PKL yang berjualan di pasar dadakan Surodinawan mayoritas bukan warga Kota Mojokerto.

“Mereka (PKL,Red) tidak tercatat sebagai PKL kota Mojokerto, dan secara hukum di situ (Pasar dadakan Surodinawan, Red) belum di jadikan sebagai tempat pusat PKL, “tuturnya.

Namun lebih signifikan penutupan pasar dadakan yang dilakukan oleh Satpol PP lantaran ingin mengembalikan fungsi jalan yang sebenarnya.

“Domainya Satpol PP tidak ingin fasum yang menjadi hak masyarakat Surodinawan tidak bisa di nikmati jalannya,”tegasnya.

Menurut dia, proses penutupan yang dilakukan oleh Satpol PP TNI/Polri dilakukan pada Sabtu (17/04) sekitar pukul 13.30 Win dengan cara menyekat pintu masuk menuju lokasi.

“Kita tidak membubarkan, kita hanya melakukan penyekatan agar PKL tidak masuk,” tandasnya.(Mya/tim)

 

 

Baca juga :