Ngintip Masjid Tertua di Mojokerto, Berusia 128 Tahun, Bakal jadi Museum

”Mau dijadikan museum. Lalu, lahan yang saat ini dijadikan parkir masjid belakang itu nanti bakal diberi soko guru yang dari masjid lama untuk pelatarannya,” paparnya.

Kemudian untuk bukti-bukti peninggalan bakal diboyong ke masjid baru. Salah satu peninggalan yang kini sudah diselamatkan yakni mimbar kayu jati. Mimbar tersebut sudah dipindahkan ke ruang kotbah yang tersedia di bangunan masjid baru. Sehingga, dari kejauhan mimbar tersebut tampak mencolok saking usangnya.

Mansyur juga mengatakan, bangunan Masjid Darussalam ini sudah dua kali mengalami renovasi. Pertama di tahun 1990. Renovasi menyentuh pintu, lantai, teras masjid dan ruangan jemaah putri. Awal pembangunan, pintu menggunakan kayu model persegi panjang dengan dua daun.

Lima pintu itu terletak didepan tiga unit, sementara dua lainnya terletak disamping kanan dan kiri sebagai akses jemaah menuju ke tempat wudlu. Sementara teras masjid dulunya hanya selebar 2 meter, kemudian diperluas. Sementara untuk bagian yang lain dibiarkan seperti apa adanya.

Untuk sementara ini pembangunan masih akan berfokus pada masjid baru. Setelahnya, pihak pengurus masjid Darussalam akan membangun museum plus dilengkapi juga dengan perpustakaannya.

Kemudian bangunan dari masjid lama yang masih bisa dipakai akan diperbantukan untuk pembangunan masjid baru Darussalam. ”Rencana mau dibuat di basement itu untuk museum dan perpustakaan. Kalau yang prasastinya kita taruh di pintu masuk. Sebab masih mengandung nilai historis yang tinggi,” paparnya.(sma/udi)

Baca juga :