Gerakan Sosial Pemuda Mojokerto, Sisihkan Tabung Oksigen, Makan hingga beri Sembako Kepada warga Isoman.

Sekelompok pemuda di Mojokerto melakukan gerakan sosial untuk membantu warga yang tengah melakukan isolasi mandiri (Isoman) hingga pedagang yang terdampak PPKM Darurat. Gerakan berbagi bagi warga yang menjalani isoman ini berangkat dari kepedulian dan keresahan masyarakat sejak diberlakukannya PPKM.

Informasi yang dihimpun oleh suaramojokerto.com, Gerakan yang diinisiasi oleh sekelompok pemuda yang juga merupakan pelaku industri kreatif di Mojokerto ini sudah menyalurkan ratusan makanan hingga sembako.

Bukan hanya itu, mereka juga sengaja menyediakan tabung oksigen gratis untuk membantu memudahkan masyarakat yang tengah membutuhkan oksigen.

Dalam mendapatkan sumber dana selama melakukan gerakan berbagai ini, mereka hanya mendapatkannya dari warga net dengan menyebar pamflet berjudul Penduduk Sekitar Berbagi ke media sosial.

Melalu gerakan tersebut setidaknya sudah ada ratusan warga di Kota/Kabupaten Mojokerto yang tengah mendapatkan saluran bantuan.

Bagus Septian Pamungkas Wapres Penduduk Sekitar Berbagi mengatakan,
bantuan sembako hingga makanan sehari-hari ini diberikan kepada warga yang menjalani isoman ketika belum dapat intervensi dari Pemerintah setempat maupun pihak terkait lainnya.

“Kami membantu kebutuhan warga yang tidak bisa keluar rumah karena sedang menjalani isolasi mandiri,” katanya Rabu (21/07/2021).

Kata dia, bukan hanya sembako, gerakan sosial yang sumberdaya didapat dari para netizen ini juga memberikan warga Isoman makanan, yang didalamnya juga terdapat asupan gizin berupa buah-buahan hingga vitamin.

Selain itu, pihanya bersama puluhan pemuda ini juga membagikan kopi dan gorengan ke anggota TNI-Polri, Dishub, dan Satpol PP di pos-pos penyekatan.

“Itu juga kita beli ke pedagang-pedagang warkop dan gorengan yang terdampak PPKM khususnya yang berdagang di malam hari, biar sama sama menghidupkan, apalagi PPKM di perpanjang,”paparnya.

Menurut dia, pengiriman paket coffee break kepada para petugas penyekatan ini sebagai wujud dukungan moril maupun moral terhadap pedagang makanan dan juga petugas yang bertugas setiap malam selama penerapan PPKM Darurat.

Dia menjelaskan, proses awal gerakan sosial yang dilakukannya bersama para pemuda-pemudi ini berawal dari ide salah seorang rekan mereka yang resah melihat kondisi ditengah masyarakat. Apa lagi dengan melonjaknya angka kematian membuat banyak masyarakat memilih menjalani isolasi mandiri hingga dampak terhadap para pedagang dengan diberlakukannya PPKM Darurat.

“Awalnya iseng ingin masak sendiri lalu mau dibagikan kepada warga terdampak, dari situ akhirnya kita memilih untuk membuka donasi, karena berbagi disaat semua susah itu lebih asyik, disitu ada nilai kemanusiaan yang cukup dalam,”terangnya.

Kata dia, sejak dimulai pada sepekan yang lalu hingga sampai saat ini sudah ada puluhan juta donasi berupa uang yang Di diterima. Meski, awal dimulai, dana operasional diperoleh dari kantong masing-masing internal para konten kreator. Namun, tak disangka banyak para pelaku industri kreatif di luar Kota/Kabupaten Mojokerto yang memberikan support luar biasa.

“Kita juga gak mengira bisa sehebat ini antusias netizen untuk membantu sesama. Bahkan bantuan berupa uang tunai datang dari luar Mojokerto, sepert Papua, Makasar, dan Jakarta,” jelasnya.

Dalam mencari sasaran penerima donasi berupa sembako hingga makanan, dirinya juga mendapat informasi dari netizen.

“Jadi data warga Isoman itu kita dapat dari natizen, lalu kita data kemudian kita kirim,”tambahnya.

Bukan hanya membagikan, makanan dan sembako, dirinya yang tergabung dalam komunitas Projects anget ini mengaku juga menyediakan tabung oksigen untuk diberikan kepada masyarakat yang sedang membutuhkan.

“Dan terakhir kita dapat pinjaman tabung oksigen dan sudah kita isi, ini akan kita berikan secara cuma-cuma kepada masyarakat yang sedang membutuhkan. Kita tau sendirilah akhir-akhir ini banyak masyarakat kesulitan mencari tabung oksigen hingga pengisian,”tegasnya.(fad/Sam)

Baca juga :