Covid-19 menyisakan duka yang mendalam. Puluhan anak di Kota Mojokerto kehilangan orangtua mereka akibat melawan virus yang diduga berasal dari Wuhan itu. Kini, mereka berada dalam pengawasan Pemkot Mojokerto untuk mendapatkan berbagai macam bantuan.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Mojokerto Choirul Anwar menyebutkan sebanyak 97 anak di Kota Mojokerto kehilangan salah satu bahkan kedua orangtua mereka. Dia merinci, sebanyak 25 orang sudah diberi bantuan dari pemerintah provinsi. Sisanya, bantuan untuk mereka dilimpahkan ke pemda.
”Itu data sejak Januari lalu sampai Minggu kemari,” jelasnya.
Mantan Kabag Kesra Setdakot Mojokerto itu mengungkapkan, anak-anak ini sudah dilakukan pendataan dari masing-masing kelurahan.
Kata dia, Dinsos sudah memberikan bantuan berupa bahan sembako dan pendampingan secara psikologis kepada mereka. Anwar melanjutkan, pendampingan psikologis bakal diberikan sampai sang anak dirasa sudah bisa sembuh dari trauma yang menimpa mereka.
”Atau mungkin dari pihak keluarga dekat mereka sudah berkenan tak ada dampingan psikologis lagi, yang jelas kami siap membantu sampai kapan pun,” paparnya.
Anwar memastikan bahwa pihaknya akan terus memperbaharui data anak-anak yatim, piatu, dan yatim piatu akibat kasus korona. Lantaran, saat ini prioritas pemprov adalah untuk memberikan santunan bagi anak-anak yang memang terdampak Covid sehingga harus hidup mandiri tanpa orangtuanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto Amin Wachid menjelaskan bantuan pendidikan untuk anak-anak yatim piatu akibat Covid-19 juga akan disalurkan. Berbagai macam bantuan itu dicover melalui program yang sudah berjalan di Dinas P dan K. Yakni bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) atau dari bantuan Baznas.
”Untuk hal-hal tersebut, ada Program PIP atau bisa dimintakan tambahan bantuan biaya ke Baznas Kota,” tandasnya.(fad/Sam)
Baca juga :