Dwi Adi (21) dan Risma (20) Dua muda mudi ini tak menyangka jika nyawa mereka terancam saat akan pulang usai bekerja. Keduanya mendadak ditodong dua pria dengan mengunakan pedang saat berisitirahat di jalan di kawasan Ngoro Industri Persada (NIP) Ngoro, Mojokerto.
Informasi yang dihimpun oleh suaramojokerto.com, Saat itu, korban Dwi Adi (21) mengantarkan pulang pacarnya yang bernama Risma (20) ke kamar kos yang ada di wilayah Ngoro usai pulang kerja.
Saat didatangkan ke Polres Mojokerto keduanya tak menyangka jika nasib apes menimpah dirinya.
Dwi salah satu korban mengatakan, saat itu dirinya akan mengantarkan Risma ke kamar kosnya yang berada di wilayah Ngoro Mojokerto.
Ditengah perjalanan, dirinya sengaja beristirahat di salah satu jalan di wilayah Ngoro Industri Persada (NIP) dengan maksud bersantai minum dan merokok. Namun tak disangka, saat asyik bersantai keduanya mendadak didatangi dua orang tak dikenal dengan menodongkan pedang.
“Saya hanya bisa pasrah saat pelaku mengancam menusukan pedang ke perut saya dan Risma di pada bagian leher, dan saya hanya bisa menyerahkan apa yang pelaku minta, mulai dari hp dompet dan terakhir kunci motor,” ungkap Dwi.
Karena diancam akan ditusuk dibunuh dirinya bersama pacarnya lantas memberikan semua barang berharga miliknya. Mulai dari hp, dompet hingga kontak motor.
Sementara itu, Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alekander menambahkan, kasus ini masih dalam pengembangan petugas, sebab tak menutup kemungkinan kedua pelaku yang diketahui bernama Samsul (27) dan Suyono (32) warga Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto melakukan aksi kejahatan pada orang lain.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua pelaku nekat melakukan aksinya karena himpitan ekonomi dan baru melakukan aksinya pertama kali.
“Alasannya terlilit hutang,” tegasnya.
Samsul salah satu pelaku mengaku, nekat melakukan aksinya bersama rekanya Suyono karena himpitan ekonomi untuk tetap bisa menghidupi anak dan keluarganya, ditambah dirinya memiliki hutang yang haru segera di lunasi.
Ia mengaku, hasil pembegalan tersebut bakal digunakan untuk mencukupi kebutuhan istri dan satu anaknya itu. Apalagi, pria yang sebelumnya berprofesi sebagai sopir ini terlilit hutang.
”Untuk mencukupi keluarga saya pak, karena saya (sedang) ndak kerja. Saya juga banyak hutang, sampai sekitar Rp 7 juta,” tegasnya.(fad/Sam)
Baca juga :