Proyek Drainase di Jalan Pekayon Dikeluhkan Warga

Proyek drainase di jalan raya Pekayon, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto dikeluhkan. Pasalnya banyak material tanah dari pengerjaan proyek drainase yang meluber hingga menutup hampir seluruh jalan.

Bahkan, banyak matrial bangunan juga berserakan, serta sisah penabagana pohon juga masih dibiarkan di jalanan. Hal ini dapat membahayakan pengguna kendaraan lantaran jalan tertutupi material tanah.

Selain berdampak pada pada arus lalulintas, hal ini juga berdampak pada penghasilan sejumlah pengusaha yang ada di sepanjang jalan Pekayon. Sebab ditengah proses pengerjaan proyek drainase pihak proyek terkadang menuntuo total jalan tersebut.

Menanggapi hal itu, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Permukiman (DPUPRPRKP) Kota Mojokerto pun langsung turun tangan menanggapi keluhan warga  tersebut.

Kabid Bina Marga DPUPRPRKP Kota Mojokerto, Endah Supriyani mengatakan  warga dan pengguna jalan itu membutuhkan penjelasan terkait adanya material tanah dari pengerjaan peningkatan kapasitas jalan termasuk drainase di Jl Pekayon jalur alternatif favorit yang menghubungkan Kota Mojokerto dengan Kabupaten Mojokerto.

“Saya koordinasi dengan PPTK dan direksi lapangan dan pihak kontraktor sudah saya beri teguran untuk metode pelaksanaannya diperbaiki,” jelasnya, Selasa (28/9/2021).

Endah menjelaskan pihaknya telah meminta pihak kontraktor agar memperbaiki metode pengerjaan sehingga material tanah bekas galian drainase itu segera diangkut dengan Dump Truck dibawa keluar dari lokasi proyek.

“Wajar jika ada kotor bekas pengerjaan tapi  tidak sampai menutup jalan seperti itu,” ungkapnya.

Menurut dia, dampak material tanah yang menutupi jalan akibat motode pengerjaan dari kontraktor tersebut akan dirasakan masyarakat.

Kemudian, dampak pengerjaan fisik seperti pemotongan pohon dijalur drainase juga harus mengunakan metode yang baik. Apalagi, pemotongan pohon yang terkena kabel-kabel sehingga berpotensi mengganggu akses warga.

“Secara otomatis dampaknya mengganggu masyarakat karena kita harapkan seminimal mungkin dampak pembangunan fisik itu pasti ada, cuma diminimalkan faktor-faktor risiko apalagi terkait keselamatan,” tegasnya

Sebelumnya, pembangunan drainase jalan bagian dari peningkatan kapasitas jalan di Kota Mojokerto kini dalam proses pengerjaan.

Pembangunan peningkatan jalan meliputi  Jl Pekayon, Jl.Ketidur Surodinawan, Jl Raya Blooto dan Jl Kemasan. Sesuai surat perintah mulai kerja per tanggal 6 september hingga 19 Desember 2021 dan anggaran dari SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) tahun 2021 sekitar Rp.15.077.650.788,15.(fad/Sam)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :