Kabar keberangkatan haji bagi warga Indonesia khususnya Kabupaten Mojokerto hingga kini belum jelas. Meski demikian, ada potensi sinyal kuat jika pada tahun 2022 penyelenggaraan haji berpotensi akan dilaksanakan.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Mojokerto, Mukti Ali mengatakan sinyal potensi dibukanya kembali penyelenggaraan
ibadah haji Tahun 2022 dapat dilihat dari penyelenggaraan Umrah tahun ini.
“Arab Saudi hari ini sudah memperbolehkan bahkan 2 juta jemaah setiap bulan,” ungkapnya.
Mengaca padah hal tersebut, dia barasumsi sinyal dibukanya kembali penyelenggaraan haji ini semakin kuat lantaran dalam kondisi Covid-19 dibeberapa Negara naik, namun Arab Saudi justru berani mengundang (Umrah), sehingga kemungkinan besar penyelenggaraan haji Tahun 2022 berpotensi akan dilaksanakan.
“Sinyal-sinyal baik, salah satunya penyelenggaraan umrah sejak 22 Agustus 2021 kemarin,” jelasnya.
Menurut dia, jadi atau tidaknya penyelenggaraan haji ini dipengaruhi beberapa faktor salah satunya terkait mitigasi Covid-19 dan vaksinasi.
Sebab, mitigasi Covid-19 dan vaksinasi menjadi patokan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) termasuk Arab Saudi untuk menentukan Herd Immunity.
Apalagi, Indonesia masuk dari 8 Negara yang di Suspend lantaran belum mencapai 70 persen vaksinasi sehingga WHO dan Arab Saudi menganggap belum terbentuk Herd Immunity.
“Ketika itu sudah dilalui saya yakin itu nanti pasti diizinkan masuk ke Arab Saudi dalam penyelenggaraan haji maupun umrah,” terangnya.
Dia menyebut, jika penyelenggaraan ibadah haji dibuka kembali tahun depan maka CJH dari Kabupaten Mojokerto terutama mereka yang gagal berangkat di tahun 2020 akan diproritaskan untuk berangkat ke tanah suci.
Adapun kuota jemaah haji reguler di Mojokerto Tahun 2020 berjumlah 1.680 orang di antaranya 1.667 orang dan tambahan 13 lansia yang rata-rata usianya diatas 85 tahun.
“Sekarang Waiting List (Daftar Tunggu) haji di Kabupaten Mojokerto bertambah dari 28 tahun kini menjadi 33 tahun,” tandasnya.(fad/Sam)
Baca juga :