Bahaya, Tebing Setinggi 15 Meter di Mojokerto Longsor.

Jalan alternatif yang menghubungkan antara Pacet-Trawas tepatnya Jalan menuju Goa Gembyang Desa Kuripansari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto tertimbun material longsor tebing setinggi 15 meter.

Akibat timbunan tanah longsor tersebut, separuh akses jalan yang menghubungkan wilayah pegunungan di Mojokerto ini tertutup matrial longsor untuk sementara waktu.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Djoko Supangkat mengatakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Mojokerto membuat tebing setinggi 15 meter di Jalan menuju Goa Gembyang Desa Kuripansari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto longsor.

“Longsornya sekitar pukul 15.30 WIB hingga kini masih diguyur hujan,” ungkapnya.

Kata dia, imbas longsor tebing tersebut membuat sepruh akses jalan tertutup material longsor berupa tanah dan bebatuan.

Beruntung tak ada korban jiwa dalam inseden tersebut. Hanya saja, material longsoran berupa tanah dan bebatuan gunung itu menutup separo jalan.

”Tidak ada korban jiwa, saat kejadian kondisi lalu lintas di lokasi sedang sepi dan saat itu sedang hujan,” ujar.

Dijelaskannya, material longsoran di lokasi berdiameter sekitar 6 meter dan menutup separo badan jalan. Hingga sampak saat ini petugas BPBD Kabupaten Mojokerto, TNI/Polri warga dan sejumlah Potensi Relawan masih berusaha mengevakuasi material longsor.

”Material longsoran ini batuan gunung yang bercampur tanah, dan lhamdulillah material longsor sudah berhasil di singkirkan. Besok alat berat milik PUOR juga akan diterjunkan untuk mengevakuasi material batu,” terangnya.

Djoko menerangkan, diduga insiden longsor tersebut dipicu akibat kontur tebing yang tak mampu menahan air hujan. Apalagi, di lokasi tak dilengkapi dengan bangunan penahan tebing alias plengsengan.

”Tidak ada plengsengan di sana. Lokasi tersebut sesuai dengan pemetaan kami kalau tak jauh dari lokasi ada papan rambu imbauan rawan longsor,” imbuhnya.

Sehingga, pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu waspada saat melintasi sejumlah jalur yang telah terpasang rambu rawan bencana maupun kontur geografis yang berisiko. Tak sampai di situ, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di luar rumah saat tengah cuaca buruk. Sebab, rerata bencana alam terjadi akibat dipicu faktor cuaca.

”Kami mengimbau agar masyarakat mengurangi ktivitas di luar ruang saat cuaca buruk. Sekaligus selalu waspada pada potensi-potensi bencana yang terjadi di masing-masing lokasi,” tandasnya.(fad/Sam)

INI 8 FAKTA, Wanita di Mojokerto Nekat Buang Bayinya Hingga Ditangkap Polisi

Baca juga :